Ini Standar Masker Kain Menurut WHO Buat Lawan Corona

Tech - Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 September 2020 13:36
Suasana Pasar Tanah Abang resmi dibuka kembali hari ini setelah sebelumnya tutup karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta. 15/6/20, CNBC Indonesia/Tri Susilo
Pantauan CNBC Indonesia di Ruko Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2020), kawasan ruko ini didominasi oleh pedagang baju, kain dan kerudung. Setiap pengunjung berjalan, pedagang pun menjajakan barang jualannya.  

Sebelum memasuki pasar pengunjung dicek suhu oleh dinas kesehatan setempat dan pihak pengelola mal sudah menyediakan tempat cuci tangan di setiap Blok pintu masuk pasar.

Terdapat masyarakat dan pedagang yang sedang melalukan transaksi jual-beli. Mereka bertransaksi menggunakan masker. Namun, hanya sedikit pedagang yang menggunakan face shield.

Mayoritas pengunjung membeli barang dalam jumlah yang banyak. Bahkan, tak jarang pengunjung datang dengan membawa trolly lipat untuk memudahkannya membawa barang. 

Seperti diketahui, Perumda Pasar Jaya menerapkan sistem ganjil-genap di pasar-pasar yang dikelolanya. Skema ganjil-genap di pasar berlaku sesuai dengan nomor kios, misalnya apabila tanggal genap, maka kios yang bukan hanya bernomor genap.

Direktur Utama Perumda (PD) Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan aturan ganjil-genap di pasar di wilayah DKI Jakarta akan berlaku pada 15 Juni 2020. Aturan tersebut diberlakukan untuk mencegah semakin masifnya penularan Virus Corona (COVID-19) di pasar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pasar Tanah Abang (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jangan lagi pakai masker scuba dan buff ketika berpergian. Sebab, masker jenis ini tak bisa mengurangi kalian tertular virus corona. Ikut standar masker kain menurut World Health Organizatioan saja.

Masker berbahan scuba dan buff, yang paling banyak digunakan masyarakat, ternyata tidak efektif mencegah droplet. Masker berbahan scuba dan buff memiliki efektivitas antara 0-5%, angka ini jauh di bawah masker kain tiga lapis dengan persentase efektivitas 50-70%.

Hal ini menyebabkan memakai masker scuba dan buff ini di tempat publik memiliki risiko tinggi tertular Covid-19.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga menegaskan tidak merekomendasikan pemakaian masker berbahan scuba atau buff di sejumlah fasilitas-fasilitas publik.

"Masker scuba ini masker satu lapis dan terlalu tipis. Sehingga kemungkinan tembus dan tidak bisa menyaring lebih besar. Maka disarankan menggunakan masker yang berkualitas," kata Jubir Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Kantor Presiden, seperti dikutip Senin (21/9/2020).

Nah, jika kalian ingin menggunakan masker kain menurut standar WHO, kalian harus menggunakan masker kain dengan tiga lapis. Yakni, lapisan paling dalam yang terbuat dari bahan hidrofilik, seperti katun atau campuran katun.

Lapisan tengah yang terbuat dari bahan hidrofobik dari bahan tanpa tenun sintetis seperti polipropilena atau lapisan katun yang dapat meningkatkan filtrasi atau menahan droplet. Laporan terluar yang terbuat dari bahan hidrofobik seperti polipropilen, poliester, atau campuran keduanya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ini Masker yang Jadi Senjata Ampuh Lawan Corona Selain Vaksin


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading