
Kisah Jack Ma Kritik China Lalu Kehilangan Cuan Rp 395 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Alibaba Jack Ma harus rela kehilangan kesempatan mendapatkan dana segar US$27 miliar atau 395 triliun. Ini karena pencatatan saham perdana (IPO) Ant Group ditangguhkan otoritas bursa saham China.
Kisah ini bermula dari sebuah acara seminar Bund Summit di Shanghai tanggal 24 Oktober 2020. Event ini dihadiri oleh regulator keuangan, pengambil kebijakan politik di China dan para bankir.
Pada event tersebut Jack Ma mengkritik kebijakan sistem keuangan China yang pasca krisis keuangan Asia (1997-1999) terlalu berfokus pada pengendalian risiko dan menghambat inovasi dan kurang mengakomodasi perkembangan teknologi.
Ia bahkan secara terang-terangan menyebut Bank China saat ini dioperasikan dengan mentalitas rumah gadai (pawnshop).
Pidato ini pun berbuntut panjang. Senin (2/11/2020), Jack Ma diinterogasi oleh Bank Sentral China dan Otoritas pengawas sektor keuangan. Keesokan harinya, Bursa Saham Shanghai mengumumkan penundaan IPO Ant Group dengan alasan pelaporan transparansi. Padahal dua hari lagi saham Ant Group bakal dicatatkan.
Menurut Sumber Reuters, kritik Jack Ma di Bund Summit telah membuat beberapa pejabat senior regulator keuangan sangat marah. Kritik tersebut digambarkan sebagai "pukulan di wajah mereka", seperti dikutip Jumat (6/11/2020).
Regulator negara bagian pun mulai mengumpulkan laporan termasu tentang bagaimana Ant Group telah menggunakan produk keuangan digital seperti Huabei, layanan kartu kredit virtual mendorong orang miskin dan anak muda China menumpuk utang, menurut dua sumber lainnya.
Kritik ini pun membuat pimpinan otoritas keuangan China juga turun tangan dengan meminta penyelidikan menyeluruh terhadap aktivitas bisnis Ant Group yang berujung pada penghentian IPO Ant Group.
People's Bank of China (PBOC), China Banking and Insurance Regulatory Commission, China Securities Regulatory Commission, the State Administration of Foreign Exchange dan State Council Information Office tidak merespons permintaan konformasi. Jack Ma juga tak memberikan komentar.
