Ingat! Hasil Swab Test Negatif Tak Berarti Kamu Kebal Corona

Roy Franedya, CNBC Indonesia
28 October 2020 11:40
Tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel darah dengan metode swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) membuka laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+. 

Laboraturium GSI Lab dirancang untuk memberikan pelayanan tes PCR yang tidak hanya bersekala masif, namun jugamemberikan hasil tes yabg cepat sehinggal hasil tes dapat diakses pada hari yang sama atau setidaknya H+1 (setelah tes).  

Untuk pasien drive thru sehari bisa 500 orang sedangkan SCR 5000 sempel perharinya.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Swab Test Covid-19 (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - World Health Organization (WHO) mengungkapkan hasil test swab negatif tidak berartinya kebal corona, dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Masyarakat juga harus tetap terapkan protokol kesehatan ketat.

Direktur Eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO Mike Ryan mengatakan hasil tes negatif Covid-19 baik dengan standar berbasis PRT-PCR (reverse transcription polymerase chain reaction) atau tes antigen hanya menunjukkan status seseorang ketika tes tersebut dilakukan.

"[Tes itu memberi tahu Anda] apakah Anda memiliki infeksi aktif. Ini tidak memberi tahu Anda apa pun tentang status Anda malam ini, besok atau hari berikutnya," ujar Mike Ryan, mengutip Inquirer.net, Rabu (28/10/2020). "Mendasarkan aktivitas atau perilaku pada hasil tes itu terus terang merupakan hal yang berbahaya."

Mike Ryan menambahkan melakukan aktivitas seperti biasa setelah di tes negatif Covid-19 malah membuat masyarakat berpeluang besar terinfeksi Covid-19.

"Pengujian atau tes Covid-19 bukanlah paspor untuk melakukan apapun yang Anda ingin lakukan," tambahnya.

Sebelumnya, WHO juga menyarankan beberapa negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 untuk menutup sejumlah bisnis yang tidak penting. Negara-negara di belahan Bumi Utara terutama AS dan Eropa kini mengalami lonjakan signifikan kasus baru seiring datanya musim dingin.


(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berapa Biaya Swab Test Corona di Indonesia? Simak Yah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular