
Bos Samsung Meninggal Dunia & Kisah di Balik Kesuksesannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar duka datang dari tanah Korea Selatan. Bos besar Samsung Lee Kun Hee meninggal dunia di usia 78 tahun. Ia dikenal sebagai sosok bertangan dingin dalam membesarkan usaha dan juga diselimuti kontroversi.
Lee Kun Hee adalah orang di balik kesuksesan Samsung Group. Perusahaan ini memiliki 62 perusahaan dan otak di balik transformasi Samsung menjadi perusahaan elektronik papan atas.
Lee Kun Hee lahir pada 9 Januari 1942 di Daegu, 240 kilometer dari Seoul, ibu kota Korea Selatan. Pada 1938, ayahnya membangun sebuat toko kelontong empat lantai di Daegu yang kemudian menjadi Samsung Group.
Ia memulai transformasi Samsung jadi pemimpin pasar pada 1993 ketika ia mengumpulkan eksekutif perusahaan di Jerman dan menyusun rencana bisnis yang disebut sebagai Deklarasi Frankfrut. Misinya membuat produk berkualitas tinggi, meskipun itu berarti penjualan turun.
Setelah Deklarasi Frankfrut, Lee Kun Hee meminta karyawan unutuk masuk kantor mulai pukul 7 pagi bukan 8.30 seperti sebelumnya. Tujuannya, agar mereka dapat "menyerap reformasi dalam tidur mereka," menurut buku biografi Lee Kun Hee yang dirilis tahun 2005, dihimpun dari Bloomberg News, Senin (26/10/2020).
Pada 1995, dia mengumpulkan 2.000 karyawan untuk memperbaiki 150.000 telepon seluler, mesin faks, dan produk lainnya yang tidak memenuhi standar kualitasnya.
Perubahan budaya perusahaan ini membuahkan hasil. Samsung Eletronics berhasim melampaui Sony dalam penjualan layar TV pada 2016 dengan nilai pasar US$100 miliar lebih.
2010 menjadi tonggak bisnis Samsung lainnya. Mereka memperkenalkan smartphone bermerek Galaxy dengan menggunakan sistem operasi Android. Keputusan ini berbuah hasil. Pada 2011 mereka melampaui Apple sebagai smartphone yang paling banyak terjual dalam satu tahun.
Pada 2012, Samsung jadi perusahaan dengan penjualan ponsel terbesar di dunia. Bahkan Samsung menciptakan ceruk baru dalam bisnis ponsel dengan meluncurkan phablet, hibrid smartphone-tablet.
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Samsung Wafat, Keluarganya Bayar Pajak Fantastis Rp 157 T
