Bos Samsung Wafat, Keluarganya Bayar Pajak Fantastis Rp 157 T

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 April 2021 05:00
Lee Kun-hee. AP/
Foto: Lee Kun-hee. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Bos Samsung Lee Kun-hee mengumumkan akan membayar pajak warisan sebesar US$10,8 miliar atau setara Rp 156,6 triliun (asumsi Rp 14.500/US$). Ini akan menjadi pembayaran pajak terbesar di Korea Selatan bahkan dunia.

Nilai pajak warisan ini disebut setara dengan tiga hingga empat kali lipat total pendapatan pajak properti pemerintah Korea tahun lalu

"Sebagaimana diatur dalam hukum, keluarga berencana untuk membayar penuh pajak warisan selama lima tahun, mulai April 2021. Ini adalah tugas dan tanggung jawab sipil kami untuk membayar semua pajak," kata pihak keluarga dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (30/4/2021).

Lee Kun Hee meninggal pada 25 Oktober 2020 lalu. Dia dikenal sebagai sosok di balik kesuksesan transformasi Samsung menjadi perusahaan menjadi raksasa elektronik. Diperkirakan kekayaannya mencapai US$23,4 miliar, yang juga termasuk saham di Samsung dan perusahaan terafiliasi sebesar US$17 miliar.

Korea Selatan memang salah satu negara yang menerapkan pajak warisan yang tinggi. Ketika seseorang meninggal, pemerintah akan mengenakan pajak sebesar 50% jika meninggalkan kekayaan lebih dari 3 miliar Won dan membatasi jumlah aset untuk diberikan ke generasi selanjutnya.

Menurut laporan media setempat, Lee Kun-hee memiliki saham sebesar 4,18% di Samsung Electronics plus 0,08% saham preferensi. Ia juga disebut menguasai 20,76% saham Samsung Life Insurance Co Ltd, 2,88% saham Samsung C&T, dan 0,01% saham Samsung SDS Co Ltd.

Tidak ada informasi cara keluarga mendiang membayar pajak tersebut. Sebuah sumber pada Reuters menyebutkan telah ada diskusi akan menggunakan saham di perusahaan afiliasi yang dijadikan jaminan dalam mendapatkan pinjaman.

Sebagai bentuk antisipasi, mereka memberikan sumbangan 1 triliun won. Uang tersebut digunakan untuk peningkatan perawatan kesehatan masyarakat dan setengah dari jumlahnya untuk pembangunan rumah sakit pertama penyakit menular di negeri ginseng itu.

Seorang sumber pada Financial Times menyebutkan tidak akan ada kesulitan keluarga Lee Kun-hee membayar pajak. Bisa dari peningkatan pembayaran dividen Samsung, mengambil pinjaman bank atau menjual sejumlah saham pada perusahaan kecil.

"Tidak ada kesulitan besar membayar tagihan pajak dengan mencicil. Mereka dapat meningkatkan pembayaran dividen Samsung, mengambil pinjaman bank dengan kepemilikan saham mereka sebagai jaminan dan menjual beberapa saham di perusahaan kecil, yang tidak akan mempengaruhi cengkraman mereka atas unit bisnis utama," kata dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Samsung Meninggal, Pewarisnya Kena Pajak Rp 156 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular