Agar Tak Keliru, Ini Tahap Pengembangan Vaksin Covid-19

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
22 October 2020 18:10
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. (tangkapan Layar Youtube BNPB Indonesia)
Foto: Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. (tangkapan Layar Youtube BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator Tim Pakar Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan apa saja tahapan-tahapan pengembangan vaksin dari awal hingga akhir.

"Pertama, alur pengembangan vaksin, saya ingin sampaikan proses awal yang harus dilakukan penelitian dasar. Saat penelitian dasar, menelusuri mekanisme potensial berdasarkan ilmu yang dipakai yaitu science dan biomedis," ujarnya dalam "Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Tanya Jawab Media" secara virtual di Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Setelah penelitian dasar ini, dilakukan pre-klinis sebelum dilakukan uji klinis. Uji pre klinis adalah memastikan vaksin yang dibuat telah diuji dulu di dalam sel dan nantinya bisa dilanjutkan pada hewan. Dalam uji ini, untuk mengetahui keamanan bila nanti diuji pada manusia.

"Uji pre klinis memastikan bahwa vaksin ini aman apabila diujikan pada manusia sebelum dipakai, diuji pada hewan. Setelah proses pre klinis tuntas dan aman, baru dilanjutkan uji klinis," imbuhnya.

Berikutnya adalah uji klinis fase satu hingga 3. Pada fase pertama, memastikan pada manusia dengan jumlah sampel min 100 dan ini untuk menilai keamanan pada manusia serta menilai Pharmacokinetic-Pharmacodynamic, yaitu bagaimana proses vaksin masuk ke manusia melalui dua hal tersebut.

Setelah fase 1, yaitu fase kedua yang dilakukan studi pada manusia. Adapun jumlah sampel yang dipakai 100 sampai 500 orang. Berikutnya setelah lolos uji fase tersebut, masuk ke uji klinis fase 3. Biasanya dilakukan pada sampel min 1.000 sampai 5.000 orang.

"Tujuannya menilai dan memastikan keamanan efektifitas, keuntungan melebihi risiko penggunaan pada populasi dan lebih besar dan apabila uji klinis fase 3 tuntas, dan hasilnya memuaskan maka akan masuk ke fase berikutnya yaitu persetujuan," tegasnya.

Dia melanjutkan, di dalam persetujuan dipastikan dapat persetujuan dari BPOM serta Kementerian Kesehatan. Tentunya apabila semua sudah berjalan baik, maka bisa masuk ke proses persetujuan dan lanjut pembuatan vaksin dalam jumlah besar.

"Ini adalah rentetan alur pengembangan vaksin, mulai dari dasar, pre klinis, klinis fase 1, fase 2, fase 3, persetujuan baru produksinya," pungkasnya.

Wiku kembali mengingatkan bahwa sampai vaksinasi dilakukan, penularan Covid-19 hanya bisa dicegah dengan protokol kesehatan, yakni #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun serta air mengalir.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Vaksin Corona, Ini Update Terbaru Dari Satgas Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular