
Hanya Berusia 6 Bulan, Penantang Netflix Ini Bangkrut

Jakarta, CNBC Indonesia - Plaftorm streaming video asal Amerika Serikat (AS) Quibi baru berusia 6 bulan, namun perusahaan memutuskan untuk menghentikan operasi dan menjual aset.
Pengumuman ini menyiratkan sulitnya pemain kecil masuk pasar ini sebab bisnis streaming video yang sudah dihuni oleh pemain besar seperti Netflix, Prime Video Amazon, Disney + dan Apple TV + dengan anggaran promosi besar dan koleksi acara yang sangat banyak.
"Dunia telah berubah secara drastis sejak Quibi diluncurkan dan model bisnis mandiri kami tidak dapat dijalankan lagi," ujar Jeffrey Katzenberg, founder Quibi, mengutip Reuters, Kamis (22/10/2020).
Quibi yang berbasis di Los Angeles (AS) menawarkan streaming video hiburan dan berita berdurasi 10 menit atau kurang di ponsel. Pada awal promosinya, layanan ini menyasar mereka yang senang bepergian. Pengguna akan dikenakan biaya berlangganan US$5 per bulan dengan iklan atau US$8 per bulan tanpa iklan.
"Kegagalan kami bukan karena kurang berusaha; kami telah mempertimbangkan dan menggunakan setiap opsi yang tersedia bagi kami, " ujar Chief Executive Quibi Meg Whitman dan Jeffrey Katzenberg dalam sebuah surat kepada karyawan.
Mereka mengatakan kegagalan tersebut bisa jadi karena idenya sendiri tidak cukup kuat untuk mengembangkan layanan video streaming mandiri atau karena waktu peluncuran yang kurang tepat..
Quibi, yang didukung oleh studio Hollywood dan investor lainnya yang memiliki dana US$1,8 miliar, diluncurkan pada 6 April 2020 ketika masyarakat diimbau untuk di rumah saja untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.
(roy/dru) Next Article Ssst.. Ada Diskriminasi Harga Netflix Hingga Youtube di RI
