Menristek Jawab Keraguan Warga RI soal Vaksin Merah Putih

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
20 October 2020 12:52
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang mengembangkan vaksin Covid-19 bernama Vaksin Merah Putih. Namun sejumlah pihak meragukan kemampuan vaksin ini ketimbang vaksin yang sudah dikembangkan di luar negeri.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia memiliki penduduk 270 juta orang dan tidak boleh sepenuhnya tergantung pada vaksin impor.

"Pemerintah juga concern penanganan pandemi Covid-19 supaya bisa sesegera mungkin selesai, makanya kita double track dengan kerja sama dengan pihak luar dan mengembangkan sendiri," ujarnya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (20/10/2020).

Bambang Brodjonegoro menambahkan meski ada pengembangan vaksin yang lebih cepat, tetapi masih banyak ketidakpastian soal vaksin Covid-19. Untuk itu harus ada keamanan dan efikasi (kemampuan vaksin untuk memberikan manfaat bagi individu yang diberi imunisasi).

"Kebutuhan kita sangat besar, vaksinasi tak bisa serentak dan butuh waktu. Tak mudah melakukan vaksinasi begitu massal. Herd immunity harus dicapai dengan vaksin," ujarnya.

"Vaksin Merah Putih tetap relevan, vaksin Covid-19 dari manapun enggak akan bertahan seumur hidup. Vaksin Merah Putih dikondisikan untuk jangka menengah panjang, jangka pendek dari vaksin kerja sama dengan luar."

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dibuat dengan menggunakan penelitian dari virus Covid-19 yang bertransmisi di Indonesia. Rencananya vaksin ini akan selesai pembuatan pada 2021 dan melakukan uji klinis dan produksi massal pada 2022.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bambang Brodjonegoro Ungkap Kemajuan Vaksin Merah Putih

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular