Sederet Kabar Baik Soal Vaksin Corona dari Anak Buah Terawan

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Kesehatan memastikan proses imunisasi Covid-19 untuk tahap pertama akan dilakukan pada akhir November 2020. Pada tahap pertama 1,5 juta orang Indonesia akan menjalani vaksin Covid-19.
"Kalau sudah ada izin dari BPOM dan sertifikat halal dari MUI maka pada akhir November akan dilakukan penyuntikan," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto dalam talkshow soal update Vaksin Covid-19, Senin (19/8/2020).
Proses penyuntikan akan menggunakan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac di China. Vaksin ini bukan vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma di Bandung. Sebanyak 3 juta vaksin akan tiba di Indonesia dalam 2 tahap yakni November dan Desember.
Yuri menjelaskan BPOM Indonesia saat ini sedang berada di China untuk sharing data mengenai hasil uji klinis tahap 3 vaksin ini. Hal ini terkait dengan proses perizinan vaksin ini di Indonesia.
Berikutnya, BPOM, MUI dan Kementerian Agama juga sudah berada di China dalam proses sertifikasi halal. "Teman-teman akan pulang dari China sekitar 2 minggu lagi," jelas Yuri.
"Semuanya berproses sekalipun di sana. Jadi tetap dilakukan data sharing, komunikasi dan diskusi daring," jelas Yuri.
Yuri menambahkan vaksin Covid-19 milik Sinovac telah selesai uji klinis tahap 3 di 2 negara, yakni di Brazil dan China. Vaksin ini juga sedang diujiklinis di Indonesia oleh PT Bio Farma
"Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis tahap 3 di beberapa tempat. Di Brazil sudah selesai, di China sendiri sudah selesai. Dan di Indonesia rencananya selesai Desember," ujarnya.
Sinovac sudah digunakan oleh pemerintah China. Hal ini didasari atas hasil uji klinis dan izin dari Otoritas Obat di China. Indonesia juga sudah mendapatkan komitmen vaksin Covid-19 bagi 9,1 juta warga pada akhir tahun ini.
"November dan Desember kita sudah mendapatkan kepastian ketersediaan [vaksin Covid-19] untuk digunakan vaksinasi bagi 9,1 juta orang," ujar Yuri.
Selain itu pemerintah menargetkan untuk menyelesaikan pemberian vaksin pada 160 juta penduduk akan dikerjakan sepanjang 2021. Dia menyatakan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity tidak perlu memberikan vaksin pada 100% penduduk melainkan cukup 70% saja. Jika vaksin yang digunakan di Indonesia membutuhkan dua kali penyuntikan maka diperlukan secara total 320 juta vaksin.
"Betul kami berupaya sepanjang 2021 sudah bisa kita selesaikan semua untuk mencapai herd immunity, ini menjadi penting karena sekali lagi perlu dipahami bukan vaksinasi dianggap sebagai salah satu cara menghadapi pandemi ini," kata Yuri.
Selain itu, Indonesia juga tidak hanya mengandalkan vaksin dari China melainkan juga dari Eropa yakni AstraZeneca yang akan mulai masuk pada Maret 2021. Yuri mengatakan vaksin dari AstraZeneca akan masuk dalam empat kali pengiriman, dan masih menunggu uji klinis fase 3 selesai.
"Kita mengejar di sepanjang 2021 supaya bisa mencapai herd immunity, kita tidak mungkin hanya mengandalkan Sinovac, makanya mengandalkan AstraZeneca dan yang lainnya," kata dia.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah
