70% Warga RI Dapat Vaksin Corona di 2021, Hidup Normal Lagi?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
20 October 2020 07:00
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi Covid-19 pada 160 juta penduduk Indonesia akan selesai pada 2021. Akankah pandemi corona berakhir dan hidup normal lagi?

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan untuk menyelesaikan pemberian vaksin pada 160 juta penduduk akan dikerjakan sepanjang 2021.

Dia menyatakan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd imunity tidak perlu memberikan vaksin pada 100% penduduk melainkan cukup 70% saja. Jika vaksin yang digunakan di Indonesia membutuhkan dua kali penyuntikan maka diperlukan secara total 320 juta vaksin.

"Betul kami berupaya sepanjang 2021 sudah bisa kita selesaikan semua untuk mencapai herd immunity, ini menjadi penting karena sekali lagi perlu dipahami bukan vaksinasi dianggap sebagai salah satu cara menghadapi pandemi ini," kata Yuri, seperti dikutip Selasa (19/10/2020).

Selain itu, Indonesia juga tidak hanya mengandalkan vaksin dari China seperti Sinovac, CanSino dan Sinopharm, melainkan juga dari Eropa yakni AstraZeneca yang akan mulai masuk pada Maret 2021. Yuri mengatakan vaksin dari AstraZeneca akan masuk dalam empat kali pengiriman, dan masih menunggu uji klinis fase 3 selesai.

"Kita mengejar di sepanjang 2021 supaya bisa mencapai herd immunity, kita tidak mungkin hanya mengandalkan Sinovac, makanya mengandalkan AstraZeneca dan yang lainnya," kata dia.

Dia mengharapkan semua berjalan lancar agar bisa sesuai dengan waktu yag telah ditentukan. Saat ini masih menunggu kajian dari tim yang tengah inspeksi ke China, dan menunggu Emergency use authorization (EUA) dari BPOM dan sertifikasi halal dari MUI.

"Kalau dua-duanya sudah ada, maka bisa dimulai akhir November." kata dia.

Informasi saja, Indonesia sudah mengamankan 213,1 juta dosis vaksin Covid-19. Dari tiga produsen vaksin China, Indonesia sudah mendapatkan komitmen 18,1 juta dosis vaksin tahun ini. Rinciannya: Cansino 100 ribu dosis vaksin (single dose), G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) dan Sinovac 3 juta dosis vaksin. Sinovac juga menyanggupi pengiriman 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Untuk tahun depan sudah diamankan 195 juta dosis vaksin, Sinopharm 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Indonesiajuga berhasil mengamankan 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca.Vaksin akan datang pada semester I-2021 secara bertahap.


(roy/roy) Next Article Ini Jadwal Kedatangan Vaksin Covid & Waktu Vaksinasi RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular