Huawei Mau 'Ceraikan' Smartphone Honor, Xiaomi Tertarik?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 October 2020 16:25
The company logo is seen at the office of Huawei in Beijing, December 6, 2018.  REUTERS/Thomas Peter
Foto: Logo perusahaan di kantor Huawei di Beijing, 6 Desember 2018. REUTERS / Thomas Peter

Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei Technologies dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk menjual smartphone Honor ke Digital China Group Co Ltd dan investor lainnya tertarik. Apakah ini untuk menghindarkan sanksi yang dijatuhkan Presiden AS Donald Trump?

Reuters melaporkan dengan mengutip seorang sumber, Rabu (14/10/2020), nilai transaksi ini bisa mencapai 25 miliar yuan atau setara Rp 54,82 triliun. (asumsi 1 yuan = Rp 2.192,33).

Belum diketahui aset apa yang akan dijual kepada investor tetapi kemungkinan merek Honor, bagian riset dan pengembangan, dan bisnis rantai pasok terkai, ujar dua sumber yang tak ingin disebut namanya.

Selain Digital China Group, produsen elektronik China TCL dan Xiaomi Corp dikabarkan tertarik untuk membeli bisnis Honor Huawei. Transaksi ini kemungkinan dalam bentuk tunai dan bisa saja nilainya kurang dari 25 miliar yuan.

Huawei sedang melakukan fokus ulang prioritas bisnis setelah dijatuhi sanksi oleh Presiden Trump pada tahun lalu. Huawei akan memilih fokus mengembangkan ponsel Huawei kelas atas.

Honor merupakan brand smartphone yang didirikan Huawei pada 2013. Ponsel ini menyasar kaum muda dan sensitif harga. Honor merupakan brand yang tidak disasar oleh Amerika Serikat (AS).

Huawei dan TCL menolak berkomentar atas pemberitaan ini. Sementara Xiaomi dan Digital China Group tidak menanggapi permintaan konfirmasi.

Bagi analis TF International Securities Kuo Ming-chi, langkah penjualan Honor merupakan win-win solusion atau jalan keluar terbaik bagi merek Honor, pemasoknya, dan industri elektronik China.

"Jika Honor independen dari Huawei, pembelian komponennya tidak lagi tunduk pada larangan AS terhadap Huawei. Ini akan membantu bisnis smartphone Honor dan pemasoknya, " tulisnya dalam catatan penelitian minggu lalu.

Tahun lalu, pemerintah AS mengeluarkan aturan yang memaksa sebagian besar perusahaan AS untuk tidak melakukan bisnis dengan Huawei, dengan mengatakan teknologi Huawei bisa disusupi pemerintah China untuk kegiatan spionase. Huawei berulang kali membantah menjadi risiko keamanan nasional.

Smartphone merek Honor menyumbang 14,6 juta, atau 26% dari 55,8 juta smartphone yang dikirim Huawei pada kuartal kedua tahun ini, menurut perkiraan dari perusahaan riset Canalys.

Tetapi margin untuk ponsel kelas bawah bisa sangat tipis, dan Honor membukukan laba bersih kurang dari 5 miliar yuan dari pendapatan sekitar 70-80 miliar yuan tahun lalu seorang sumber.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/sef) Next Article Maaf Xiaomi, Huawei Mau Jual Honor Rp213 T ke Investor Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular