
China Mau Selidiki Dugaan Monopoli Android, Gegara Huawei?

Jakarta, CNBC Indonesia - China dikabarkan sedang menyiapkan penyelidikan antimonopoli terhadap Google. Perusahaan Raksasa ini dituding memanfaatkan dominasi sistem operasi seluler Android untuk meredam persaingan.
Informasi ini dibocorkan oleh dua orang sumber anonim yang tak ingin diungkapkan identitasnya kepada Reuters, dan dikutip CNBC Indonesia, Rabu (30/9/2020).
Sumber itu mengungkapkan kasus ini dilaporkan oleh raksasa teknologi China Huawei Technologies tahun lalu dan kasus ini sudah diserahkan ke komite antitrust Dewan Negara untuk ditinjau, mereka menambahkan.
Keputusan soal kelanjutan penyelidikan formal ini diduga paling cepat dikeluarkan pada Oktober dan dapat dipengaruhi oleh kondisi hubungan China dengan Amerika Serikat (AS).
Rencana penyelidikan monopoli tersebut menyusul serangkaian tindakan keras pemerintahan Presiden AS Donald Trump kepada perusahaan teknologi China, dengan alasan risiko keamanan nasional.
Salah satu kebijakannya adalah memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist), yang membuat perusahaan ini limbung dan ancaman serupa sedang dihadapi Semiconductor Manufacturing International Corp. Ada juga tindakan memaksa divestasi TikTok AS.
Tindakan ini juga terjadi saat China memulai perubahan besar-besaran terhadap undang-undang antimonopoli dengan amandemen yang diusulkan termasuk peningkatan dramatis dalam denda maksimum dan kriteria yang diperluas untuk menilai kendali perusahaan atas pasar.
Rencana penyelidikan ini juga untuk melihat tuduhan posisi pasar Google dapat menyebabkan "kerusakan ekstrim" pada perusahaan China seperti Huawei, karena kehilangan dukungan raksasa teknologi AS di sistem operasi berbasis Android akan menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen dan pendapatan, kata orang kedua .
Google tidak segera memberikan komentar, sementara Huawei menolak berkomentar. Regulator pasar utama China, State Administration for Market Regulation dan State Council tidak segera menanggapi permintaan komentar.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Google Android Tendang Aplikasi 'Anti-China' dari Play Store