
Fakta-fakta Media China Sebut WHO Restui Vaksin Negaranya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah cuplikan video viral mengklaim ilmuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut uji klinis vaksin Covid-19 berhasil. Ini dimuat situs berita China CGTN.
Bahkan, media resmi negara itu CGTV memuat headline "Vaksin Covid-19 China terbukti berhasil dalam uji coba klinis: WHO".
Dari penelusuran, video itu berasal dari 'media briefing on Covid-19' yang dipublikasikan di Youtube resmi WHO. Di mana sang kepala ilmuwan Soumya Swaminathan menjelaskan vaksin telah masuk uji klinis tahap lanjut.
Soumnya juga mendorong China membuka akses vaksin secara global. Terutama kalau vaksin dinyatakan berhasil.
"Mereka (China) juga memiliki program pengembangan vaksin yang sangat aktif dan beberapa kandidat vaksinnya berada di tahap lanjut uji-uji klinis. Jadi ini penting bagi kami sehingga kita mengikuti dengan lekat untuk berharap agar kandidat mereka benar-benar terbukti sukses di uji klinis,"
katanya.
"Apabila beberapa (vaksinnya) benar-benar terbukti di uji-uji klinis."
Sementara dalam video viral yang dikutip dari CGTN, pernyataan Soumya berbeda. Sehingga seolah-olah mengkonfirmasi bahwa uji klinis beberapa vaksin berhasil.
Media China mengklaim WHO sudah menyetujui vaksin buatan negara itu. Bahkan, media resmi negara itu CGTV memuat headline "China's COVID-19 vaccines proven successful in clinical trials: WHO/Vaksin Covid-19 China terbukti berhasil dalam uji coba klinis: WHO".
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 secara global, percaya bahwa ini adalah cara tercepat untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi global," tulis media itu.
"Vaksin China dapat membantu mewujudkan tujuan itu dalam waktu dekat karena beberapa vaksin telah terbukti berhasil dalam uji klinis," tulis media ini seraya menulis sebagaimana yang dikatakan Soumya.
Namun saat ini memang sudah ada beberapa vaksin yang memasuki tahap akhir. Seperti Sinovac Biotech yang bekerja sama dengan Bio Farma, Wuhan Institute bersama Sinopharm, Beijing Institute bersama Sinopharm.
CNBC Indonesia telah menghubungi WHO terkait hal ini, namun belum mendapat respons.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin China Disebut Sukses Uji, Benar Direstui WHO?