Internasional

Face Shield & Masker Katup Disebut Tak Efektif Lawan Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
03 September 2020 12:22
President Donald Trump looks through a face shield, in front of a poster of the manufacturing of the shields, while touring Ford Motor Co.'s Rawsonville Components Plant in Ypsilanti, Michigan on Thursday, May 21, 2020. (Daniel Mears/Detroit News via AP)
Foto: Presiden AS Donald Trump (Daniel Mears/Detroit News via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini sebuah studi baru menunjukkan bahwa pelindung wajah (face shield) dan masker dengan katup merupakan dua opsi yang tampaknya kurang efektif dalam memblokir partikel virus daripada masker biasa.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids. Keduanya malah disebut menempatkan orang di sekitar dalam risiko.



Dalam penelitian itu, para periset menggunakan laser untuk menerangi jalur batuk. Mereka mendapatkan hasil mencengangkan tentang bagaimana gumpalan besar partikel dapat keluar dari balik masker berventilasi.

Dalam riset ditunjukan bagaimana orang yang menggunakan masker katup mungkin juga lebih rentan terhadap paparan virus daripada jika mereka mengenakan masker biasa.

Sementara untuk faceshield, memang di awal ia bekerja dengan baik memblokir percikan awal dari simulasi batuk. Namun, gumpalan partikel aerosol berputar keluar dari bawah pelindung.



Dalam studi berbeda, para peneliti menemukan bahwa masker N95, masker kain, dan masker medis yang tipis dapat memblokir sejumlah besar partikel. Bahkan diklaim lebih menawarkan perlindungan yang memadai untuk orang biasa yang memberlakukan jarak sosial.



Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa pelindung face shield dan masker yang dilengkapi dengan ventilasi itu tidak disarankan. Pasalnya, keduanya tidak cukup memblokir partikel virus.

Di Swiss, pejabat kesehatan memperingatkan bahwa wabah virus corona di sebuah hotel tampaknya menginfeksi pekerja yang memakai pelindung wajah, sementara pekerja yang memakai masker tradisional tampaknya telah dilindungi.



Dr Marr mengatakan pekerjaan di labnya sendiri juga menunjukkan bahwa pelindung wajah hampir tidak menawarkan perlindungan terhadap partikel aerosol yang diyakini berperan penting dalam penyebaran penyakit.



"Mungkin memberikan perlindungan 5 persen, jika itu. Ini hampir tidak ada artinya untuk ukuran partikel yang kami khawatirkan," papar dia.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Face Shield Bisa Cegah Penularan Corona, Ini Cara Buatnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular