Media China Sebut Israel tak Tahu Terima Kasih, Ada Apa Sih?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 August 2020 12:18
cover topik/5G akan hadir di Indonesia_luar/Aristya Rahadian krisabella
Foto: Ilustrasi 5G (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian krisabella)

Jakarta, CNBC Indonesia - Media pemerintah China menyebut Israel sebagai negara yang tak tahu terima kasih setelah muncul pemberitaan Israel akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) memblokir teknologi 5G Huawei.

Chen Weihua, Editor China Daily, media corong Partai Komunis China menggambarkan tindakan ini sebagai hal yang memaluka. Padahal China memberikan bantuan pada Israel ketika Perang Dunia kedua (World War II).

"Ini memalukan dan tidak tahu terima kasih. Kota-kota China seperti Shanghai menyediakan tempat perlindungan aman pada sekitar 30.000 orang Yahudi yang marikan diri dari Nazi Eropa dan Perang Dunia II, tetapi kini Israel membalasnya dengan menjadi anjing pudel AS melawan China dalam 5G," tulisnya dalam kolom editorial China Daily, seperti dikutip dari Express, Rabu (19/8/2020).

Global Times, tabloid milik pemerintah China memperingatkan kebijakan Israel ini bisa mempengaruhi kerja sama Israel dengan China.

"Di masa depan, hal ini dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi, perdagangan dan investasi normal antara China dan Israel," tulis Global Times.

"Hubungan China-Israel tidak seharusnya rusak karena terkena tuduhan tidak berdasar oleh beberapa pejabat senior AS, tetapi China harus bertindak lebih hati-hati ketika berdagang dengan atau berinvestasi di Israel."

Reaksi keras media-media yang menjadi corong pemerintah China ini muncul setelah The Jerusalem Post melaporkan niat Israel mengikuti petunjuk AS dalam memperlakukan Huawei.

pemberitaan itu berbunyi, "Israel akan memilih untuk hanya mengizinkan vendor terpercaya dalam jaringan 5G-nya."

Pihak AS menyambut baik rencana Israel dalam menggunakan Huawei. Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya mengungkit akan adanya sebuah ancaman jangka panjang.

"Ada ancaman jangka panjang terhadap privasi data, keamanan, dan hak asasi manusia dari aktor-aktor otoriter jahat, seperti Partai Komunis China, PKC."

Rencana pelarangan Huawei oleh Israel diperkirakan berkaitan dengan Inisiatif The Clean Network yang digagas AS. Prakarsa ini bertujuan untuk memastikan perusahaan China berisiko tinggi, yang dikompromikan oleh Pemerintah China tidak melakukan spionase dunia maya. Israel, Australia, Kanada, Jepang da Uni Eropa sudah bergabung dengan inisiatif The Clean Network.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menduga ada motivasi tersembunyi di balik politisasi yang menyerukan larangan Huawei.

"Praktik mempolitisasi 5G akan membuat perkembangan teknologi tak kondusif, bertentangan dengan prinsip persaingan sehat dan tidak sejalan dengan kepentingan bersama masyarakat international," ujar Zhao Lijian.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diblokir Inggris dari Proyek 5G, Ini Respons Huawei

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular