Internasional

Waduh! Trump Kembali Serang Huawei, Ini Updatenya

Tech - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 August 2020 08:13
FILE PHOTO: The logo of the Huawei Technologies Co. Ltd. is seen outside its headquarters in Shenzhen, Guangdong province, April 17, 2012.  REUTERS/Tyrone Siu Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyerang perusahaan China. Pada Senin (17/8/2020), Trump memperketat pembatasan Huawei Technologies Co dalam mengakses teknologi chip yang tersedia secara komersial.

Laporan Reuters mengatakan jika Departemen Perdagangan AS akan memperluas pembatasan, yang sudah diumumkan pada Mei lalu, guna mencegah perusahaan telekomunikasi raksasa asal China untuk memperoleh semikonduktor tanpa lisensi khusus. Termasuk chip yang dibuat oleh perusahaan asing, baik dikembangkan atau diproduksi dengan perangkat lunak atau teknologi AS.



Pemerintah Trump juga akan menambahkan 38 afiliasi Huawei di 21 negara ke dalam daftar hitam ekonomi AS. Ini meningkatkan menjadi total 152 afiliasi sejak terakhir ditambahkan pada Mei 2019.

Dengan ini, mereka harus mengikuti aturan baru terpisah yang mewajibkan perusahaan dalam daftar hitam untuk mendapatkan lisensi dengan bertindak "sebagai pembeli, penerima barang perantara, penerima barang akhir, atau pengguna akhir".

Departemen Perdagangan juga mengkonfirmasi tidak akan memperpanjang lisensi umum sementara Huawei yang berakhir Jumat ini untuk pengguna perangkat dan penyedia telekomunikasi. Para pihak sekarang harus mengajukan permohonan lisensi untuk transaksi yang sebelumnya diizinkan.

Departemen Perdagangan mengadopsi otorisasi permanen terbatas bagi entitas Huawei untuk memungkinkan "penelitian keamanan berkelanjutan yang penting guna menjaga integritas dan keandalan jaringan, dan peralatan yang ada".

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan kepada Fox Business bahwa pembatasan chip rancangan Huawei yang diberlakukan pada Mei "membuat mereka melakukan beberapa tindakan mengelak. Mereka akan melalui pihak ketiga."

"Aturan baru memperjelas bahwa setiap penggunaan perangkat lunak Amerika atau peralatan fabrikasi Amerika dilarang dan memerlukan lisensi," kata Ross.



Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan perubahan aturan "akan mencegah Huawei menghindari hukum AS melalui produksi chip alternatif dan penyediaan chip off-the-shelf". Dalam sebuah pernyataan, Pompeo mengatakan "Huawei terus berusaha menghindari" pembatasan AS yang diberlakukan pada Mei lalu.

Hubungan AS dan China semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir. AS mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk menekan Huawei, dengan alasan data-data pengguna akan diserahkan kepada pemerintah China untuk dimata-matai.

Pihak Huawei sendiri membantah hal tersebut, mengatakan jika mereka tidak memata-matai data pengguna untuk membantu pemerintahan China.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Inggris Setop Penggunaan Teknologi 5G Huawei


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading