Simak! Ini Deretan Obat Covid-19 yang dipakai RI

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 August 2020 15:17
In this Friday, Jan. 24, 2020, photo released by China's Xinhua News Agency, a medical worker attends to a patient in the intensive care unit at Zhongnan Hospital of Wuhan University in Wuhan in central China's Hubei Province. China expanded its lockdown against the deadly new virus to an unprecedented 36 million people and rushed to build a prefabricated, 1,000-bed hospital for victims Friday as the outbreak cast a pall over Lunar New Year, the country's biggest, most festive holiday. (Xiong Qi/Xinhua via AP)
Foto: Penanganan Serius Pasien Terinfeksi Virus Corona di China (Xiong Qi/Xinhua via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, DR. dr. Agus Dwi Santoso, Sp.P (K) menegaskan hingga saat ini belum ada terapi spesifik untuk Covid-19 bahkan di seluruh dunia.

Dia menyebut, berdasarkan gejalanya, sebanyak 81% tanpa gejala, ringan dan sedang, 14% berat dan 5% itu kritis.

"Kita sudah mengeluarkan pedoman tatalaksana Covid-19, mengobati pasien berdasarkan sekuriti, karena masing-masing sekuriti punya pilihan obat," katanya saat video conference di Graha BNPB Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Menurutnya, berdasarkan pilihan yang berasal dari literatur, jika tak ada gejala cukup diberikan vitamin atau juga obat imunomodulator baik yang tradisional maupun modern yang sudah mendapatkan ijin di Indonesia. Kemudian kalau ringan, sedang, berat, dari perhimpunan menurutnya ada panduan dan pedoman.

"Saat ini memang belum ada terapi spesifik, belum ditemukan. Tapi kita membuat pilihan berdasarkan literatur dan profesi, ada pilihan 1,2,3,4," ujarnya.

Pilihan pertama terdiri dari Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Oseltamivir dan Vitamin. Pilihan kedua Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Favipiravir dan Vitamin.

Pilihan ketiga Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Lopinovir+Ritonavir dan Vitamin.Pilihan keempat adalah Azitromisin atau Levofloksasin, Klorokuin atau Hidroksiklorokuin, Remdesivir dan Vitamin.

"Sedangkan pilihan keempat kita tak ada, karena kita tak tersedia remdesivir. Kalau untuk 1,2,3 di Indonesia ada," tegasnya.

Sejauh ini, lanjutnya, obat-obat tersebut yang sudah digunakan di Indonesia. Ini dilakukan sejak ada kasus di Indonesia. 


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Disebut Obat Corona, Chloroquine Dijual Bebas di e-Commerce

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular