
Kabar Baik, Vaksin AstraZeneca & Oxford Lulus Uji ke Manusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada kabar baik lagi dari pengembangan vaksin corona (Covid-19). Kali ini, vaksin yang dikembangkan raksasa farmasi AstraZeneca dan Universitas Oxford dinyatakan lulus uji coba ke manusia di tahap awal.
Disebut dalam jurnal medis The Lancet, vaksin bernama ChAdOx1 nCoV-19 (AZD1222) menghasilkan respon kekebalan. Pada uji coba fase satu ini, ada 1.000 peserta yang menjadi sukarelawan, berusia 18 hingga 55 tahun.
Para peneliti mengatakan vaksin itu menghasilkan antibodi dan sel-T pembunuh untuk memerangi infeksi yang berlangsung setidaknya dua bulan. Sel T adalah jenis sel darah putih yang membantu mengatur dan melaksanakan respon kekebalan tubuh.
Ini menjadi antibodi netralisasi, yang menurut para ilmuwan penting untuk mendapatkan perlindungan terhadap virus. Dalam penelitian hal itu terdeteksi pada para peserta.
"Sistem kekebalan tubuh memiliki dua cara untuk menemukan dan menyerang patogen - respon antibodi dan sel T," kata profesor Oxford Andrew Pollard dalam rilisnya dikutip dari CNBC International.
"Vaksin ini dimaksudkan untuk menginduksi keduanya, sehingga dapat menyerang virus ketika beredar di dalam tubuh, serta menyerang sel yang terinfeksi."
"Kami berharap ini berarti sistem kekebalan tubuh akan mengingat virus, sehingga vaksin kami akan melindungi orang untuk jangka waktu yang lama."
Vaksin ini menggabungkan bahan genetik dari coronavirus dengan adenovirus (virus yang biasa menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek) yang dimodifikasi, yang diketahui menyebabkan infeksi pada simpanse.
Menurut para ahli, vaksin ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping serius. Para relawan yang disuntik biasanya hanya merasakan sakit di area suntikan, sakit otot, kedinginan dan demam selain kelelahan dan sakit kepala.
Meski begitu, Direktur Jenner Institute Oxford Adrian Hill mengatakan setidaknya ada harapan baru untuk umat manusia, meski tidak ada jaminan pasti. Vaksin ini akan diuji coba di AS beberapa minggu ke depan.
Saat ini, ada 100 vaksin yang sedang dikembangkan secara global. Sebanyak 23 kandidat sedang dalam masa uji ke manusia, sebagaimana disebut WHO.
Sebelumnya vaksin Moderna juga menjanjikan hasil meyakinkan. Ada respon kekebalan yang kuat di 45 peserta yang diuji.
Corona telah menginfeksi 14 juta orang di seluruh dunia. Angka kematian mencapai 606.206.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mohon Doanya, Obat Vaksin Covid-19 Siap September Ini
