Round Up

Bye Corona! Vaksin RI-China di Depan Mata, Inggris Juga Siap

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 July 2020 11:38
INFOGRAFIS, Obat Mujarab dari Jepang Sembuhkan Pasien Corona
Foto: Infografis/Obat Mujarab dari Jepang Sembuhkan Corona/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia ternyata aktif mengembangkan Vaksin Covid-19. Salah satunya vaksin kerja sama Bio Farma dan Sinovac Biotech Ltd yang akan melakukan uji klinis fase 3 pada Juli 2020.

Hal tersebut dikemukakan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam konferensi pers bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait yang disiarkan langsung Youtube Sekretariat Presiden, seperti dikutip Sabtu (18/7/2020).

"Kami berencana melakukan uji klinis tahap tiga, bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan," kata Honesti.

"Hasil tahap awal uji klinis akan dipergunakan untuk kebutuhan emergency pada kuartal I-2021,' katanya.

Indonesia sendiri, bukan hanya berkolaborasi dengan lembaga internasional seperti Sinovac, melainkan juga dengan lembaga riset The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEP) untuk pengembangan vaksin.

Dari dalam negeri, Bio Farma juga termasuk bagian dari konsorsium pengembangan vaksin Covid-19. Saat ini, Selain Bio Farma, ada lembaga-lembaga seperti Eijkman, Balitbangkes, serta sejumlah perguruan tinggi.

"Konsorsium ini merupakan proyek jangka panjang," kata Honesti.

Honesti mengemukakan pengembangan vaksin melalui kolaborasi ini diperkirakan selesai pada kuartal pertama 2022, atau paling lambat di pertengahan 2022. "Jika hasilnya bagus, kita mungkin bisa memiliki vaksin di kuartal pertama atau pertengahan kuartal 20220," katanya.

Uji klinis vaksin fase ketiga merupakan pengujian langsung vaksin kepada manusia dalam jumlah besar dengan rentan usia mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bila vaksin ini menunjukkan efektivitas dan manjur, akan memasuki persetujuan regulator di fase keempat. Kemudian diproduksi massal.

Sinovac Biotech merupakan produsen vaksin asal China. Sinovac mengklaim vaksin Covid-19 buatannya aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi mempertahankan diri melawan infeksi virus corona baru. Vaksin buatan Sinovac diberi nama CoronaVac.

Bloomberg melaporkan dalam uji klinis fase 1 dan Fase 2 yang dilakukan di China, Sinovac mengklaim kandidat vaksin Covid-19 miliknya belum menunjukkan efek samping yang parah dan 90% orang yang disuntikkan vaksin ini menunjukkan adanya pembentukan antibodi penawar dalam 14 hari setelah inokulasi. Uji ini dilakukan pada 743 sukarelawan dengan rentan usia 18 tahun hingga 59 tahun.

Tak Hanya Indonesia

Tak hanya Indonesia, negara-negara lain pun tengah mengembangkan virus untuk wabah tersebut. Salah satunya, adalah perusahaan Swedia - Inggris Astra Zeneca dan Universitas Oxford.

Vaksin mereka yang disebut AZD1222 telah memasuki tahap uji coba manusia Fase III. Uji coba skala besar itu telah dilakukan untuk menilai apakah vaksin dapat melindungi dari COVID-19. Kabar baiknya, data hasil uji tersebut akan dipublikasikan pada 20 Juli, kata jurnal medis The Lancet.

"Kami berharap makalah ini, yang sedang menjalani penyuntingan dan persiapan akhir, akan diterbitkan pada hari Senin, 20 Juli, untuk rilis segera," kata juru bicara jurnal tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Namun demikian, perusahaan juga belum merilis hasil uji coba Fase I, yang akan menunjukkan apakah vaksin akan aman dan apakah itu menginduksi respon imun atau tidak. Sebelumnya Lancet mengatakan bahwa laporan hasil penelitian Fase I kemungkinan akan dirilis Kamis ini.

Pada awal bulan ini, mereka telah mengatakan bahwa vaksin sukses memunculkan respon kekebalan dalam uji coba sejauh ini dan berharap untuk mempublikasikan data Fase 1 pada akhir Juli.

"Uji coba praklinis pada babi sebelumnya menunjukkan bahwa dua dosis menghasilkan respons antibodi yang lebih besar daripada dosis tunggal," jelasnya.

Kemajuan dalam pengembangan vaksin tersebut merupakan kabar baik bagi dunia, yang sedang dilanda wabah COVID-19. Di mana wabah asal Wuhan, China itu sudah menginfeksi hampir 14 juta orang di seluruh dunia.

Saat ini ada lebih dari 100 vaksin yang sedang dikembangkan dan diuji di seluruh dunia untuk mencoba menghentikan pandemi COVID-19, yang telah membunuh ratusan ribu orang dan merusak ekonomi global itu.

Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada bulan Juni bahwa AZZ1222 milik AstraZeneca mungkin adalah vaksin yang paling maju dalam hal pengembangannya.

Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah di seluruh dunia untuk memasok vaksin jika terbukti efektif.


(dru/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Gejala Covid Varian Baru yang Bisa Bobol Antibodi Vaksin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular