Cuma 53% Dari Target, Corona Bikin APBD DKI Jakarta Ambles

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
20 July 2020 17:06
Wagub DKI, Ahmad Riza Patria. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Wagub DKI, Ahmad Riza Patria. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) merosot Rp 40 triliun hingga akhir tahun. Hal ini disebabkan oleh berhentinya sebagian besar kegiatan usaha di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan baru bisa beroperasi 50% di masa transisi.

"PAD kami terkoreksi 53%, APBD 2020 kami proyeksikan tadinya Rp 87 triliun, setelah adanya Covid-19 menjadi Rp 47 triliun yang kami perkirakan sampai Desember 2020. Jadi lebih dari Rp 40 triliun kekurangannya," kata Riza kepada CNBC Indonesia, Senin (20/07/2020).

Berkurangnya PAD ini membuat Pemprov harus memotong pos anggarannya. Riza mengatakan pos yang dilakukan pemotongan yakni belanja pembangunan, karena anggaran terbatas maka diprioritaskan untuk anggaran pegawai dan belanja rutin.

"Jadi belanja pembangunan yang di 0-kan untuk tahun ini karena anggaran terbatas. Diprioritaskan untuk anggaran pegawai, itu pun sudah dikurangi 50% TKD-nya karena difokuskan untuk penanganan Covid-19. Tetapi belanja rutin masih, hanya belanja modal yang dihentikan dulu," katanya.

Untuk penanganan Covid-19 Pemprov menganggarkan Rp 5,32 triliun yang terbagi dalam tiga fokus, yakni kesehatan, jaringan pengaman sosial, dan stimulus pemulihan ekonomi. Riza mengatakan saat ini sudah hampir 50% sudah disalurkan kepada tiga aspek tersebut.

"Kami sepakat memperpanjang bantuan sembako dari semula Juli 2020 menjadi Desember 2020. Jadi mungkin ada potensi penambahan anggaran," katanya.

Meski ada pengurangan PAD, pemprov juga belum membuka bioskop di masa transisi ini. Menurut Riza hal ini disebabkan oleh peningkatan kasus positif di Jakarta, dan juga potensi penyebaran melalui aerosol melalui udara. Sementara bioskop mengharuskan orang harus berdiam di dalam ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara, sehingga bisa berpotensi menjadi platform baru penyebaran.

"Makanya belum bisa dibuka karena bioskop dikhawatirkan akan ada penyebaran Covid-19 yang meningkat," kata Riza.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular