Wagub Ungkap Alasan Sulitnya Kendalikan Corona di DKI Jakarta

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
20 July 2020 15:17
Wagub DKI, Ahmad Riza Patria. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Wagub DKI, Ahmad Riza Patria. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Sejak dua hari terakhir penambahan kasus positif di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi, pada Sabtu (18/07/2020) penambahan tercatat 346 orang dan Minggu (19/07/2020) bertambah 313 orang, sehingga totalnya 16.538 kasus.

Saat ini DKI Jakarta masih menerapkan PSBB transisi hingga 31 Juli 2020 dan masih ada 34 RW di Jakarta yang masih berada di zona merah.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan permasalahan DKI Jakarta yakni daerah padat seperti di Jakarta Utara yang potensi penyebaran lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

"Apalagi di Jakarta banyak kawasan perumahan padat yang terus kita kontrol setiap hari," kata Riza kepada CNBC Indonesia, Senin (20/07/2020).

Dengan menetapkan 34 RW ke dalam zona merah, maka warga dan aparat diminta lebih disiplin dan memberlakukan pintu masuk dan keluar yang ketat, serta berbagai program lainnya sebagai pencegahan penyebaran. Riza mengatakan di Jakarta juga ada Kampung Siaga yang dipimpin oleh ketua RW untuk memastikan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat.

"Ada 5.000 ASN kami yang diturunkan untuk mengawasi kegiatan di berbagai tempat termasuk pasar," katanya.

Di masa PSBB transisi ini menurutnya ada euforia di masyarakat karena bisa keluar rumah dan adanya kebutuhan ekonomi karena masyarakat harus tetap bekerja. Kemudian masyarakat juga mulai mulai melakukan berbagai aktivitas lainnya selain bekerja, seperti hiburan ataupun berolahraga.

Riza mengatakan ada beberapa pilihan di masa PSBB ini, memasuki masa PSBB memasuki masyarakat sehat yang produkitif, dan sarana dan prasarana yang mulai dibuka. Dengan melakukan PSBB transisi, kapasitas masih dibatasi 50% atau kurang. Kemudian Bioskop, olahraga dalam ruangan, kafe, dan beberapa tempat kegiatan lain belum bisa dibuka.

"Tapi ada juga pilihan ketika justru angka meningkat jauh, tidak ada pilihan untuk emergency brake. Semua kembali ke PSBB awal, tidak diperkenankan warga keluar Jakarta, unit kerja dan perkantoran akan kami minta bekerja jarak jauh," kata Riza.

Pemprov DKI Jakarta juga melakukan active case finding, dengan mendatangi dan mengidentifikasi kluster dan kabupaten yang rentan Covid-19. Menurut Riza peningkatan kasus positif juga karena adanya tracing, testing, dan treatment yang masif. Riza menegaskan identiftikasi masalah yang paling baik adalah bisa mengetahui jumlah penyebaran virus corona di Jakarta.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular