
Kasus Corona DKI Menggila, Ada Peluang PSBB Diperketat Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia- Pembatasan Sosial Bersakla Besar (PSBB) di DKI Jakarta bisa kembali ke awal jika kasus baru Covid-19 terus bertambah setiap harinya di masa transisi ini. Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperpanjang PSBB transisi sebanyak dua kali, sebelumnya dari 3-16 Juli, kemudian diperpanjang lagi menjadi 16-31 Juli 2020.
"Memang ada peningkatan terkait penyebaran Covid-19, tetapi kami berupaya mencari penyebab peningkatan tersebut. Pertama, kesadaran masyararakat menurun karena sudah jenuh sekali tiga bulan di dalam rumah," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada CNBC Indonesia, Senin (20/07/2020).
Selain itu juga ada euforia bisa keluar rumah dan adanya kebutuhan ekonomi karena masyarakat harus tetap bekerja. Kemudian masyarakat juga mulai mulai melakukan berbagai aktivitas lainnya selain bekerja, seperti hiburan ataupun berolahraga.
Riza mengatakan ada beberapa pilihan di masa PSBB ini, memasuki masa PSBB memasuki masyarakat sehat yang produkitif, dan sarana dan prasarana yang mulai dibuka. Dengan melakukan PSBB transisi, kapasitas masih dibatasi 50% atau kurang. Kemudian Bioskop, olahraga dalam ruangan, kafe, dan beberapa tempat kegiatan lain belum bisa dibuka.
"Tapi ada juga pilihan ketika justru angka meningkat jauh, tidak ada pilihan untuk emergency brake. Semua kembali ke PSBB awal, tidak diperkenankan warga keluar Jakarta, unit kerja dan perkantoran akan kami minta bekerja jarak jauh," kata Riza.
Pemprov DKI Jakarta juga melakukan active case finding, dengan mendatangi dan mengidentifikasi kluster dan kabupaten yang rentan Covid-19. Untuk itu menurut Riza peningkatan kasus positif juga karena adanya tracing, testing, dan treatment yang masif. Riza menegaskan identifikasi masalah yang paling baik adalah bisa mengetahui jumlah penyebaran virus corona di Jakarta.
"Test yang kami lakukan di Jakarta termasuk yang paling banyak, semakin banyak testing semakin banyak ditemukan penyebaran. Selain itu juga transparansi data menjadi lebih penting dengan diketahui bisa dilakukan pencegahan dan pengamanan," jelasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa