Mengapa Virus Corona Mudah Menyebar? Simak Penjelasan Ini

Redaksi, CNBC Indonesia
20 July 2020 11:42
A snack vendor walks in a lane as health workers arrive to screen people for COVID-19 symptoms at a slum in Mumbai, India, Friday, July 10, 2020. India has overtaken Russia to become the third worst-affected nation by the coronavirus pandemic. (AP Photo/Rafiq Maqbool)
Foto: Penanganan Covid-19 di India (AP/Rafiq Maqbool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona masih sulit dikendalikan. Jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat. Mengapa virus corona mudah menyebar?

Berdasarkan data Worldometers, hingga Senin (20/7/2020) pagi, jumlah kasus corona di dunia sudah mencapai 14.623.659 kasus. Sebanyak 608.435 meninggal dunia, 8.726.833 orang sembuh.

Sementara jumlah kasus aktif ada sebanyak 5.288.391 kasus dengan rincian: 5.228.557 (99%) orang sakit dalam kondisi ringan, dan 59.834 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.

Para peneliti di dunia pun mencoba mencari tahu mengapa virus corona dapat menyebar dengan cepat. "Memahami penularan virus adalah kuncu menahan dan pencegahan di masa depan," ujar David Veesler, ahli virologi di University of Washington, seperti dilansir dari Nature, Senin (20/7/2020).

Untuk menginfeksi sel, Covid-19 menggunakan protein "spike" yang mengikat membran sel, sesuatu proses yang diaktifkan oleh enzim sel tertentu. Saat spike protein ini terikat pada reseptor sel, membran virus akan bergabung dengan sel manusia. Inilah yang memungkinkan genom virus masuk ke dalam sel manusia.

Struktur Covid-19 yang sangatlah padat telah memungkinkan virus ini menempel lebih kuat pada reseptor ACE2 (Angiotensin Converting Enzyme 2) manusia. Efeknya, virus ini dapat menginfeksi manusia dengan lebih baik dan mampu menyebar lebih cepat dibanding virus corona yang menyebabkan SARS. 

Untuk menghambat penularan virus Covid-19, manusia di belahan dunia manapun harus patuh pada protokol kesehatan. Seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker hingga jaga jarak.

World Health Organization (WHO) juga menyarankan masyarakat menghindari tiga hal ini, yakni menghindari tempat ramai dengan banyak orang (crowded places), menghindari berkontak atau berbicara dengan orang dalam jarak dekat (Close-contact settings), dan menghindari ruang terbatas dan tertutup dengan ventilasi udara yang buruk (Confined and enclosed spaces).

Sebab, menurut WHO, tempat-tempat dengan kriteria seperti itu memudahkan virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 untuk menyebar lebih cepat.

"Risiko lebih tinggi di tempat-tempat di mana faktor-faktor tersebut tumpang tindih. Bahkan saat (aturan) pembatasan dicabut, pertimbangkan ke mana Anda akan pergi dan #StaySafe dengan menghindari Tiga Cs," tulis WHO.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular