Tak Ada dalam Peta, Kata Palestina & Konflik Menahun Israel

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
20 July 2020 08:25
Virus Outbreak Israel Palestinians
Foto: AP/Mahmoud Illean

Konflik Palestina dan Israel sudah berlangsung lama. Konflik kedua negara adalah tentang siapa yang mendapatkan dan mengontrol sebuah wilayah.

Orang Yahudi dan Arab melaporkan klaim mereka atas tanah itu beberapa ribu tahun yang lalu. Namun, knflik politik saat ini dimulai pada awal abad ke-20.

Masyarakat Yahudi, yang melarikan diri dari penganiayaan di Eropa, ingin mendirikan negara. Lalu muncullah keinginan berdaulat di wilayah yang dulunya merupakan wilayah mayoritas Arab dan Muslim di Ottoman, yang kemudian diduduki Kerajaan Inggris.

Sayangnya Arab menentang. Ini karena tanah tersebut adalah hak mereka. Rencana awal PBB untuk memberi setiap kelompok bagian dari wilayah tersebut juga gagal. Hal itu membuat Israel dan negara-negara Arab di sekitar bertempur beberapa kali di wilayah itu.

Garis wilayah yang terbentuk hingga hari ini sebagian besar merupakan hasil dua perang pada tahun 1948 dan 1967. Perang 1967 sangat penting untuk konflik hari ini, karena membuat Israel mengendalikan Tepi Barat, Jalur Gaza, serta Dataran Tinggi Golan, wilayah yang menjadi rumah bagi populasi besar Palestina.

Namun, karena masih memegang kendali signifikan atas wilayah udara dan perbatasan wilayah pesisir, Gaza masih diklasifikasikan sebagai tanah yang ditempati oleh PBB. Kelompok pemantau mengatakan ada lebih dari 130 permukiman Israel di West Bank, meskipun dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Sejak era sebelum kemerdekaan hingga saat ini, Indonesia selalu mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Hal itu bisa dilihat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras serangan Israel di wilayah Jalur Gaza yang menyebabkan kerusakan pada sebagian bangunan Rumah Sakit Indonesia, di Bayt Lahiya, bagian Utara, Gaza di 2018.

"Indonesia mengecam keras serangan Israel di tanggal 27 Oktober kemarin, karena tidak hanya merusak rumah sakit kita tetapi juga wilayah sekitar juga sama," kata Presiden Jokowi usai melepas Jalan Sehat Santri Sahabat Rakyat, di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018), seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Presiden menegaskan, Indonesia tetap dan akan selalu di belakang bangsa Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya. "Tidak ada kata mundur untuk itu,"" tegas Presiden Jokowi.

Sebagaimana diketahui, Rumah Sakit Indonesia yang mengalami kerusakan akibat serangan Israel itu telah beroperasi sejak 2012 lalu. Rumah sakit ini didirikan oleh sejumlah lembaga solidaritas Indonesia untuk Palestina dengan dana sumbangan dari masyarakat Indonesia

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular