Panduan Baru WHO Hadapi Airbone Covid-19 di Udara

Redaksi, CNBC Indonesia
14 July 2020 07:15
Suasana Pasar Tanah Abang resmi dibuka kembali hari ini setelah sebelumnya tutup karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta. 15/6/20, CNBC Indonesia/Tri Susilo
Pantauan CNBC Indonesia di Ruko Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2020), kawasan ruko ini didominasi oleh pedagang baju, kain dan kerudung. Setiap pengunjung berjalan, pedagang pun menjajakan barang jualannya.  

Sebelum memasuki pasar pengunjung dicek suhu oleh dinas kesehatan setempat dan pihak pengelola mal sudah menyediakan tempat cuci tangan di setiap Blok pintu masuk pasar.

Terdapat masyarakat dan pedagang yang sedang melalukan transaksi jual-beli. Mereka bertransaksi menggunakan masker. Namun, hanya sedikit pedagang yang menggunakan face shield.

Mayoritas pengunjung membeli barang dalam jumlah yang banyak. Bahkan, tak jarang pengunjung datang dengan membawa trolly lipat untuk memudahkannya membawa barang. 

Seperti diketahui, Perumda Pasar Jaya menerapkan sistem ganjil-genap di pasar-pasar yang dikelolanya. Skema ganjil-genap di pasar berlaku sesuai dengan nomor kios, misalnya apabila tanggal genap, maka kios yang bukan hanya bernomor genap.

Direktur Utama Perumda (PD) Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan aturan ganjil-genap di pasar di wilayah DKI Jakarta akan berlaku pada 15 Juni 2020. Aturan tersebut diberlakukan untuk mencegah semakin masifnya penularan Virus Corona (COVID-19) di pasar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pasar Tanah Abang (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - World Health Organization (WHO) mengeluarkan panduan baru terkait penyebaran Covid-19 setelah mengakui adanya bukti penularan lewat udara atau airbone. Perlu riset lebih lanjut tentang hal ini.

Sebelumnya beberapa penelitian menemukan mikrodroplet bisa melayang-layang di udara para sebuah ruangan tertutup. Padahal WHO menyebutkan penularan corona selama ini lewat droplet yang keluar dari hidup dan mulut ketika bersin atau batuk.

Dalam panduan terbarunya, WHO setuju bahwa beberapa laporan yang berkaitan dengan kondisi ramai di dalam ruangan memungkinkan adanya transmisi.

Misalnya dalam ruangan di mana latihan paduan suara dilakukan, di restoran atau di kelas kebugaran.

Tetapi kembali, WHO mengatakan lebih banyak penelitian harus dibuat

"Sangat dibutuhkan untuk menyelidiki kejadian seperti itu dan menilai signifikansi mereka untuk transmisi COVID-19," kata lembaga itu dikutip Reuters.

Pedoman baru menyarankan orang agar "harus menghindari keramaian" dan "memastikan ventilasi yang baik di gedung". Masker juga wajib dipakai.

Ada potensi penularan Covid-19 lewat udara juga menjadi perhatikan dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Mereka pun mengeluarkan beberapa panduan bagi masyarakat Indonesia, seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (14/7/2020):

  1. Masyarakat tetap waspada dan tidak panik
  2. Menghindari keramaian baik di tempat tertutup maupun terbuka
  3. Menggunakan masker di mana saja, dan kapan saja bahkan dalam ruangan
  4. Menciptakan ruangan dengan ventilasi yang baik (jendela dibuka sesering mungkin)
  5. Tetap menjaga kebersihan tangan serta hindari menyentuh wajah sebelum cuci tangan
  6. Tetap menjaga jarak pada aktivitas sehari-hari.

Terkait penularan virus Covid-19 melalui udara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat bisa benar-benar mematuhi protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi hal-hal yang benar-benar tidak diinginkan.

"Pakai masker, kita nggak bisa menebak arah bergerak virus seperti apa yang penting seluruh rakyat mengikuti disiplin protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi, Senin (13/7/2020).


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prediksi Terbaru WHO Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular