
Mengungkap Pembuatan Rekening Bank Ilegal Secara Massif

Dihubungi terpisah, Executive Vice President Center of Digital BCA Wani Sabu mengakui pihaknya telah mengetahui sejak lama adanya jual beli rekening bodong dari berbagai bank, termasuk BCA. Meski demikian, menurutnya, belum tentu semua rekening itu benar-benar bisa digunakan setelah dibeli, dan ada beberapa yang telah diblokir oleh pihak BCA.
Adapula kemungkinan penipuan dibalik penjualan rekening seperti ini. Ketika nanti pembeli sudah transfer, pihak penjual ternyata tidak mengirimkan nomor rekening, ATM, dan buku tabungan yang dijanjikan.
"Belum tentu yang dijual di Shopee adalah rekening yang bisa digunakan. Bisa jadi rekening itu telah diblokir. Belum tentu juga setelah transfer dia akan memberikan rekening," kata Wani ketika di konfirmasi CNBC Indonesia.
Dia menambahkan, BCA pun memiliki Fraud Banking Investigaton (FBI) untuk mengawasi aktifitas rekening seperti ini. Menurut Wani, ada kecenderungan rekening hasil jual beli ini digunakan tujuan yang kurang baik, dan biasanya ketika ada sejumlah uang masuk maka langsung ditarik.
Bagaimana bisa ada rekening yang benar diperjual-belikan? Jadi pelaku ini bisa jadi menggunakan KTP milik orang lain. Walaupun bank melakukan screening secara ketat, jika KTP tersebut asli dan terdaftar, maka bank tidak bisa menolak. Padahal, di kemudian hari diketahui, bahwa KTP itu bukan milik si pembuka rekening.
"Kami sekarang berjaga-jaga dengan melakukan wawancara ketika buka rekening, apakah benar tahu artinya buka rekening," kata Wani.
Meski bank sudah mengetatkan proses, penipu juga banyak yang sudah terlatih. Nah, ketika para penipu ini berhasil menembus system bank dalam pembuatan rekening dan menjualnya kepada orang lain, maka rekening tersebut sudah di luar kuasa pihak bank.
Wani mengingatkan ada risiko membeli rekening asli BCA. Salah satunya jika ada kartu yang bermasalah maka tidak bisa dilakukan pengurusan ke bank. Apalagi pihaknya juga tetap melakukan pengawasan setelah pembukaan rekening berhasil dilakukan, untuk menghindari terjadinya fraud. "Sia-sia nanti rekeningnya. Kalau satu keblokir, semua ke keblokir. Jadi tidak perlu lah beli yang kaya gitu," katanya.
Digital Banking Head Bank BTPN Irwan S. Tisnabudi mengamini pernyataan Wani. Menurutnya, membeli rekening bank merupakan perbuatan illegal dan sia sia. Pasalnya bank akan terus melakukan monitoring dan memberantas setiap rekening yang mencurigakan.
"Membuka rekening bank itu gratis, mudah dan cepat. Jadi, kalau ada orang yang sampai membeli rekening milik orang lain, maka dia patut diduga memiliki motif jahat," katanya.
Irwan mengatakan Jenius berkomitmen untuk segera menindak tegas segala penyalahgunaan rekening Jenius dalam bentuk penipuan apa pun, termasuk memperjualbelikan akun Jenius. "Sesuai dengan aturan, kami berhak menutup rekening yang pembukaan dan pemiliknya tidak jelas," katanya.
Irwan menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan para perusahaan e-commerce untuk ikut memberantas merchant yang jual beli rekening bank. "Kami tentu juga berharap partisipasi publik apabila menemukan oknum yang memperjualbelikan rekening Jenius, segera laporkan melalui e-mail ke Jenius Help di [email protected], " katanya.
(dob/dob)[Gambas:Video CNBC]
