
Hacker Klaim Curi 200 Juta Data DPT KPU, Artinya Apa?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
22 May 2020 15:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 200 juta data daftar pemilih tetap (DPT) diklaim dicuri hacker. Namun, Pengamat keamanan siber sekaligus CEO Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah mempertanyakan kebenaran atas klaim itu.
"Nanti kalau misalnya terbukti ada publikasi data selanjutnya, itu bisa dipastikan kembali apakah yang dia punya benar-benar valid dan bocor dari pihak mana. Kalau sekarang, belum bisa dipastikan dua memiliki seluruh data DPT Indonesia," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/5/20).
Ia menjelaskan, sejauh ini KPU memang memiliki data lengkap mengenai identitas DPT. Data ini, menurutnya belum ada yang tersebar, atau setidaknya mengklaim berhasil melakukan pencurian.
"Yang pribadi lengkap sejauh ini belum ada yang mengklaim bocor. Tetapi yang ditampilkan oleh pelaku, file PDF yang bisa saja dimiliki oleh pihak lain," tandasnya.
Namun, ditanya mengenai sistem keamanan data KPU, dia juga tidak memastikan sepenuhnya bawah data itu aman. Menurutnya, tren pembobolan data yang belakangan marak terjadi memang layak dijadikan bahan untuk lebih meningkatkan aspek keamanan.
"Kalau aman atau tidak, dari sisi luar kita hanya bisa memastikan apakah ada yang mengklaim data itu bocor, nah sampai sekarang data DPT 2019 belum pernah ada yang mengklaim sudah melakukan pembobolan dan melakukan publikasi secara umum di internet," bebernya.
"So far, jadi menurut saya sistem KPU belum ada yang nge-hack dan dah mengklaim terjadi peretasan data KPU. Jadi data yang disampaikan beberapa jam terakhir itu kan baru klaim screen shot daerah tertentu dan tidak terlalu besar," lanjutnya.
(roy/roy) Next Article Hacker Diduga Curi 2,3 Juta Data KPU, Menkominfo Turun Tangan
"Nanti kalau misalnya terbukti ada publikasi data selanjutnya, itu bisa dipastikan kembali apakah yang dia punya benar-benar valid dan bocor dari pihak mana. Kalau sekarang, belum bisa dipastikan dua memiliki seluruh data DPT Indonesia," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/5/20).
Ia menjelaskan, sejauh ini KPU memang memiliki data lengkap mengenai identitas DPT. Data ini, menurutnya belum ada yang tersebar, atau setidaknya mengklaim berhasil melakukan pencurian.
Namun, ditanya mengenai sistem keamanan data KPU, dia juga tidak memastikan sepenuhnya bawah data itu aman. Menurutnya, tren pembobolan data yang belakangan marak terjadi memang layak dijadikan bahan untuk lebih meningkatkan aspek keamanan.
"Kalau aman atau tidak, dari sisi luar kita hanya bisa memastikan apakah ada yang mengklaim data itu bocor, nah sampai sekarang data DPT 2019 belum pernah ada yang mengklaim sudah melakukan pembobolan dan melakukan publikasi secara umum di internet," bebernya.
"So far, jadi menurut saya sistem KPU belum ada yang nge-hack dan dah mengklaim terjadi peretasan data KPU. Jadi data yang disampaikan beberapa jam terakhir itu kan baru klaim screen shot daerah tertentu dan tidak terlalu besar," lanjutnya.
(roy/roy) Next Article Hacker Diduga Curi 2,3 Juta Data KPU, Menkominfo Turun Tangan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular