Hacker Klaim Curi 200 Juta DPT, Data KPU Bocor?

Tech - Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
22 May 2020 13:24
Ilustrasi peretasan jaringan internet Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengamat keamanan siber sekaligus CEO Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah buka suara perihal bocornya data daftar pemilih tetap (DPT). Data yang tersebar di internet, menurutnya bukan semata-mata jadi tanggung jawab komisi pemilihan umum (KPU).

Dia menjelaskan bahwa data yang bocor tersebut merupakan DPT tahun 2013. Ruby menegaskan, pemilik data tersebut pada tahun 2013 utamanya memang KPU.



"Tetapi soal yang dibocorkan itu adalah file berupa file PDF berupa form A3. Itu adalah, sepengetahuan saya data tersebut tidak hanya disimpan dan dimiliki oleh KPU, tetapi sesuai undang-undang KPU dimandatkan untuk memberikan akses kepada pihak parpol," bebernya.

Karenanya, sejauh ini belum ada pernyataan dari pihak pelaku sekalipun, yang menyebutkan data itu diambil dari KPU. Kendati begitu, dia mengaku data itu memang sesuai dengan DPT 2013.

Nah kalau kita melihat secara objektif, DPT 2013 yang disebutkan oleh pelaku di internet, itu tidak hanya dimiliki oleh KPU sendiri tetapi sudah dimiliki oleh pihak ketiga seperti parpol yang memang dimandatkan oleh undang-undang agar KPU memberikan data tersebut kepada parpol," bebernya.

Adapun data tersebut juga belum tentu memuat informasi rahasia. Artinya, jika memang data itu diambil dari parpol, informasi yang diberikan masih bersifat publik.

"Perlu kita pastiin lagi data-data itu sebenarnya data publik atau data rahasia sih. Jadi kalau dari sisi pihak parpol melihat data tersebut tetap biasa mereka sudah punya alias bukan yang rahasia," tuturnya.

Sebelum beredar di forum hacker 2,3 juta daftar pemilih tetap (DPT) Indonesia. Data ini disebarluaskan akun bernama Arlinst. Ia mengklaim memiliki 200 juta data DPT yang akan disebarkan segera.


Founder Etchical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengatakan bisa dipastikan 2,3 juta DPT yang bocor dari KPU, entah itu KPUD ataupun KPU Pusat

"Semua data tersebut tersedia dalam bentuk PDF yang sudah disortir berdasarkan TPS," ujarnya melalu akun twitter @secgron.

"Walaupun data yang baru dirilis hanya 2m3 juta data, namun pelaku yang membocorkan data tersebut mengklaim dia memiliki lebih dari 200 juta data, itu artinya data seluruh DPT yang ada di Indonesia."

Artikel Selanjutnya

Hacker Diduga Curi 2,3 Juta Data KPU, Menkominfo Turun Tangan


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading