Ruangguru & Tokopedia Cs Dapat Komisi Dari Kartu Prakerja?
27 April 2020 16:05
![[DALAM] Kartu Pra Kerja [DALAM] Kartu Pra Kerja](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/04/13/19c4aaa8-59ac-46e9-bf58-e8c8453ebd4e_169.jpeg?w=715&q=90)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mitra startup Kartu Prakerja seperti Ruangguru dan Tokopedia ternyata diperbolehkan untuk menarik komisi (fee) dari lembaga pelatihan yang digandengnya.
Saat ini, ada delapan platform digital sebagai mitra Kartu Prakerja. Yakni, Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id. Mereka menyediakan lebih dari 1.500 pelatihan dari lembaga pelatihan formal.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, delapan platform digital tersebut berkewajiban untuk melakukan kurasi dan verifikasi, serta menjadi wadah lembaga pelatihan untuk mengenalkan produk pelatihan.
Oleh sebab itu, kata Panji delapan platform mitra pemerintah itu pun diperbolehkan mengambil komisi dari jasa yang sudah ditawarkan secara wajar dari lembaga pelatihan yang melakukan kerja sama.
Pun dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi kerja melalui program Kartu Prakerja, Pasal 52 ayat (1) dan (2), yang menyebutkan, diperbolehkan untuk mengambil komis dari jasa yang wajar dari lembaga pelatihan yang melakukan kerja sama, dan mendapat persetujuan dari Manajemen Pelaksana.
"Kami sebagai PMO menjalankan sesuai aturan yang ada [Permenko No.3/2020]/ Di situ disebutkan boleh mengambil komisi yang wajar karena mereka menyediakan layanan marketplace ke lembaga pelatihan," jelas Panji dalam video conference, Senin (27/4/2020).
Pasalnya, lanjut Panji, dengan adanya platform digital itu, semua jenis pelatihan yang disediakan program Kartu Prakerja bisa diakses secara terbuka. Mulai dari rincian biaya, hingga manfaat pelatihan. Sayangnya, besaran komisi itu diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak.
"Sehingga informasi tentang lembaga pelatihan dan jenis pelatihan semua terpampang masyarakat umum dan peserta," kata Panji.
"Semua produsen bisa terlihat gamblang, persaingan sehat, peserta bisa membandingkan dan memilih bahkan menguliti jenis lembaga pelatihan," kata Panji melanjutkan.
Seperti diketahui, melalui program Kartu Prakerja, peserta akan menerima manfaat sebesar Rp 3,55 juta yang terdiri atas bantuan pelatihan Rp 1 juta, insentif paska pelatihan Rp 2,4 juta yang akan diberikan selama empat bulan (masing-masing Rp 600.000), dan insentif usai mengisi survei pelatihan.
Melalui program ini, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 20 triliun dari keseluruhan anggaran penanganan pandemi virus corona yang sebesar Rp 405,1 triliun.
(roy/roy)
Saat ini, ada delapan platform digital sebagai mitra Kartu Prakerja. Yakni, Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id. Mereka menyediakan lebih dari 1.500 pelatihan dari lembaga pelatihan formal.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, delapan platform digital tersebut berkewajiban untuk melakukan kurasi dan verifikasi, serta menjadi wadah lembaga pelatihan untuk mengenalkan produk pelatihan.
Oleh sebab itu, kata Panji delapan platform mitra pemerintah itu pun diperbolehkan mengambil komisi dari jasa yang sudah ditawarkan secara wajar dari lembaga pelatihan yang melakukan kerja sama.
Pun dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi kerja melalui program Kartu Prakerja, Pasal 52 ayat (1) dan (2), yang menyebutkan, diperbolehkan untuk mengambil komis dari jasa yang wajar dari lembaga pelatihan yang melakukan kerja sama, dan mendapat persetujuan dari Manajemen Pelaksana.
"Kami sebagai PMO menjalankan sesuai aturan yang ada [Permenko No.3/2020]/ Di situ disebutkan boleh mengambil komisi yang wajar karena mereka menyediakan layanan marketplace ke lembaga pelatihan," jelas Panji dalam video conference, Senin (27/4/2020).
Pasalnya, lanjut Panji, dengan adanya platform digital itu, semua jenis pelatihan yang disediakan program Kartu Prakerja bisa diakses secara terbuka. Mulai dari rincian biaya, hingga manfaat pelatihan. Sayangnya, besaran komisi itu diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak.
"Sehingga informasi tentang lembaga pelatihan dan jenis pelatihan semua terpampang masyarakat umum dan peserta," kata Panji.
"Semua produsen bisa terlihat gamblang, persaingan sehat, peserta bisa membandingkan dan memilih bahkan menguliti jenis lembaga pelatihan," kata Panji melanjutkan.
Seperti diketahui, melalui program Kartu Prakerja, peserta akan menerima manfaat sebesar Rp 3,55 juta yang terdiri atas bantuan pelatihan Rp 1 juta, insentif paska pelatihan Rp 2,4 juta yang akan diberikan selama empat bulan (masing-masing Rp 600.000), dan insentif usai mengisi survei pelatihan.
Melalui program ini, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 20 triliun dari keseluruhan anggaran penanganan pandemi virus corona yang sebesar Rp 405,1 triliun.
Artikel Selanjutnya
Berapa Dana Kartu Prakerja yang Masuk Kantong Startup RI?
(roy/roy)