Internasional
Canggih, Putin Pasang Kamera Deteksi Wajah Awasi Warga Moskow
24 March 2020 12:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki cara sendiri untuk mengawasi warga yang dikarantina. Bahkan kamera pengawas khusus dibuat untuk memantau warga yang di karantina.
Meski tidak menerapkan lockdown seperti negara Eropa lain, Rusia sudah melakukan isolasi bagi mereka yang kembali dari negara-negara yang risiko tinggi terpapar corona (COVID-19). Aturan itu berlaku hingga 14 hari sejak Februari lalu.
"Kami terus menerus memeriksa apakah aturan dipatuhi, termasuk dengan sistem pengenal wajah otomatis," kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin, sebagaimana ditulis AFP.
Ia mengatakan cara ini sangat efektif. Selain itu, pemerintah kota juga mengaku memiliki akses kontak dan alamat kantor dari 95% orang yang dikarantina.
Diceritakannya saat seorang warga China terinfeksi corona bulan lalu, semua teman yang berada di flat perempuan itu dikarantina pemerintah. Namun ada seorang yang berjalan dan bertemu dengan seorang teman pria.
Dari kamera pendeteksi wajah ini, ia mengatakan pihaknya berhasil mengumpulkan 600 orang yang terkait dengan suspect karantina itu. Probabilitas kesalahan adalah 1 berbanding 15 juta.
Ibu kota Rusia itu sendiri memiliki 170 ribu kamera keamanan, bukan hanya di jalan-jalan tapi juga di stasiun metro yang ada di seluruh Moskow. Polisi Moskow mengatakan ini memungkinkan mereka mengidentifikasi 200 orang yang melanggar aturan karantina.
Sementara itu, Presiden Putin beberapa waktu lalu melakukan tur ke pusat teknologi Rusia. Teknologi dimanfaatkan untuk memantau dan merespon wabah corona di negeri itu.
Dibanding negara Eropa lain, Rusia mencatat angka pasien corona yang lebih kecil. Dari data Worldometers, Rusia mencatat 438 kasus positif, dengan satu pasien meninggal dan 17 sembuh.
(sef/sef)
Meski tidak menerapkan lockdown seperti negara Eropa lain, Rusia sudah melakukan isolasi bagi mereka yang kembali dari negara-negara yang risiko tinggi terpapar corona (COVID-19). Aturan itu berlaku hingga 14 hari sejak Februari lalu.
"Kami terus menerus memeriksa apakah aturan dipatuhi, termasuk dengan sistem pengenal wajah otomatis," kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin, sebagaimana ditulis AFP.
Ia mengatakan cara ini sangat efektif. Selain itu, pemerintah kota juga mengaku memiliki akses kontak dan alamat kantor dari 95% orang yang dikarantina.
Diceritakannya saat seorang warga China terinfeksi corona bulan lalu, semua teman yang berada di flat perempuan itu dikarantina pemerintah. Namun ada seorang yang berjalan dan bertemu dengan seorang teman pria.
Dari kamera pendeteksi wajah ini, ia mengatakan pihaknya berhasil mengumpulkan 600 orang yang terkait dengan suspect karantina itu. Probabilitas kesalahan adalah 1 berbanding 15 juta.
Ibu kota Rusia itu sendiri memiliki 170 ribu kamera keamanan, bukan hanya di jalan-jalan tapi juga di stasiun metro yang ada di seluruh Moskow. Polisi Moskow mengatakan ini memungkinkan mereka mengidentifikasi 200 orang yang melanggar aturan karantina.
Sementara itu, Presiden Putin beberapa waktu lalu melakukan tur ke pusat teknologi Rusia. Teknologi dimanfaatkan untuk memantau dan merespon wabah corona di negeri itu.
Dibanding negara Eropa lain, Rusia mencatat angka pasien corona yang lebih kecil. Dari data Worldometers, Rusia mencatat 438 kasus positif, dengan satu pasien meninggal dan 17 sembuh.
Artikel Selanjutnya
Perlombaan Vaksin Covid-19, Siapa Bakal Menang?
(sef/sef)