
AS Siapkan Rp70 M Bagi yang Bisa Temukan Hacker Rusia Ini
Roy Franedya, CNBC Indonesia
06 December 2019 14:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan memberikan hadiah sebesar US$5 juta atau setara Rp 70 miliar kepada siapapun yang bisa memberikan informasi mengenai Maksim Yakubets, pemimpin Evil Corps, kelompok hacker asal Rusia.
Pemerintah AS dan Inggris telah mendakwa kelompok hacker ini sebagai dalang dari dua peretasan komputer terburuk dan skema penipuan terbesar bank dalam dekade terakhir. Hadiah ini menjadi yang terbesar yang pernah dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS dan FBI untuk menangkap seorang buronan.
Peretasan ini sendiri dimulai pada Mei 2009 dan terus berlangsung. Selain Maksim Yakubets, AS juga mencari Igor Turashev, seorang hacker yang juga terkait dengan Evil Corps. Keduanya adalah warga negara Rusia, dan para pejabat AS menuduh Maksim Yakubets telah bekerja dengan pemerintah Rusia dalam serangan cyber lainnya.
"Maksim Yakubets diduga telah terlibat dalam kejahatan dunia maya selama satu dekade yang menyebarkan dua malware finansial paling merusak yang pernah digunakan dan mengakibatkan kerugian puluhan juta dolar di seluruh dunia," kata Asisten Jaksa Agung Brian Benczkowski, seperti dikutip CNBC Indonesia dari CNet, Jumat (6/12/2019).
Evil Corp dituduh membuat malware perbankan bernama Dridex, yang terkadang dikenal sebagai Bugat atau Cridex. Malware ini dirancang untuk secara otomatis mencuri informasi keuangan dan data pribadi di komputer yang terinfeksi, yang secara khusus menargetkan kredensial perbankan online.
Dridex kemudian berevolusi dengan memasukkan ransomware yang mengenkripsi file penting dan membajak komputer sampai korban membayar hacker. Malware tersebut akan menginfeksi komputer dengan menipu korban agar mengklik tautan dalam email atau halaman perbankan online palsu, menurut surat dakwaan tersebut.
Peretasan menghantam beberapa bisnis, termasuk dua bank, empat perusahaan dalam bisnis perminyakan, perusahaan pemasok bahan bangunan, pabrik senjata api dan sekolah, menurut dokumen pengadilan.
"Penjahat cyber ini menargetkan individu dan perusahaan di Pennsylvania barat dan di seluruh dunia dalam salah satu serangan malware paling luas yang pernah kami temui," kata Jaksa AS untuk distrik Pennsylvania barat, Scott Brady.
Jaksa juga menuntut Maksim Yakubets atas tuduhan berperan dalam malware Zeus, serangan peretasan yang dimulai pada Mei 2009 dan diduga mencuri jutaan dolar dari rekening bank. Peretasan ini menghantam 21 kota, bank dan organisasi nirlaba di 11 negara. Malware berusaha mencuri US$ 220 juta dari korbannya, dan berhasil mencuri US$ 70 juta dari rekening individu bank.
(roy/gus) Next Article Biden Lawan Hacker Berbahaya Rusia, Blacklist 6 Korporasi Ini
Pemerintah AS dan Inggris telah mendakwa kelompok hacker ini sebagai dalang dari dua peretasan komputer terburuk dan skema penipuan terbesar bank dalam dekade terakhir. Hadiah ini menjadi yang terbesar yang pernah dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS dan FBI untuk menangkap seorang buronan.
Peretasan ini sendiri dimulai pada Mei 2009 dan terus berlangsung. Selain Maksim Yakubets, AS juga mencari Igor Turashev, seorang hacker yang juga terkait dengan Evil Corps. Keduanya adalah warga negara Rusia, dan para pejabat AS menuduh Maksim Yakubets telah bekerja dengan pemerintah Rusia dalam serangan cyber lainnya.
![]() |
Evil Corp dituduh membuat malware perbankan bernama Dridex, yang terkadang dikenal sebagai Bugat atau Cridex. Malware ini dirancang untuk secara otomatis mencuri informasi keuangan dan data pribadi di komputer yang terinfeksi, yang secara khusus menargetkan kredensial perbankan online.
Dridex kemudian berevolusi dengan memasukkan ransomware yang mengenkripsi file penting dan membajak komputer sampai korban membayar hacker. Malware tersebut akan menginfeksi komputer dengan menipu korban agar mengklik tautan dalam email atau halaman perbankan online palsu, menurut surat dakwaan tersebut.
Peretasan menghantam beberapa bisnis, termasuk dua bank, empat perusahaan dalam bisnis perminyakan, perusahaan pemasok bahan bangunan, pabrik senjata api dan sekolah, menurut dokumen pengadilan.
"Penjahat cyber ini menargetkan individu dan perusahaan di Pennsylvania barat dan di seluruh dunia dalam salah satu serangan malware paling luas yang pernah kami temui," kata Jaksa AS untuk distrik Pennsylvania barat, Scott Brady.
Jaksa juga menuntut Maksim Yakubets atas tuduhan berperan dalam malware Zeus, serangan peretasan yang dimulai pada Mei 2009 dan diduga mencuri jutaan dolar dari rekening bank. Peretasan ini menghantam 21 kota, bank dan organisasi nirlaba di 11 negara. Malware berusaha mencuri US$ 220 juta dari korbannya, dan berhasil mencuri US$ 70 juta dari rekening individu bank.
(roy/gus) Next Article Biden Lawan Hacker Berbahaya Rusia, Blacklist 6 Korporasi Ini
Most Popular