Teknologi Facebook & Google Cs di Ponsel Bisa Basmi Corona

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
18 March 2020 14:33
Pemerintah AS dikabarkan sedang berbicara dengan Facebook, Google dan lainnya untuk menggunakan teknologi mereka guna memerangi corona.
Foto: cover topik/Corona Baru dalam/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Facebook, Google, dan perusahaan teknologi lainnya tentang bagaimana data lokasi dari smartphone agar dapat digunakan untuk memerangi virus corona COVID-19.

Nantinya, perusahaan teknologi dapat mengumpulkan data lokasi anonim yang dapat digunakan untuk memetakan penyebaran virus corona dan menentukan apakah social distancing sebagai strategi mitigasi virus yang efektif.

Dilansir dari Macrumors, (18/3/2020), para eksekutif Facebook mengatakan bahwa pemerintah tertarik untuk memahami pola pergerakan orang, yang dapat disediakan melalui data Facebook. 

Di masa lalu Facebook telah menawarkan informasi semacam ini dalam bentuk peta pencegahan penyakit bagi para peneliti kesehatan, dan para pejabat dapat menggunakan data tersebut untuk memprediksi hotspot dan di mana mengalokasikan sumber daya kesehatan.


"Kami didorong oleh perusahaan teknologi Amerika yang ingin memanfaatkan agregat, data yang dianonimkan untuk mendapatkan wawasan kunci untuk upaya pemodelan COVID-19," kata seorang pejabat di Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih, yang tak ingin disebutkan namanya.

Sumber pemerintah mengatakan mereka tidak membangun database pemerintah dan bahwa wawasan yang diperoleh dari data lokasi dapat membantu pejabat kesehatan masyarakat, peneliti, dan ilmuwan meningkatkan pemahaman mereka tentang penyebaran COVID19 dan penularan penyakit.

Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, bahwa menggunakan data lokasi dari smartphone dengan cara tersebut sebagian orang Amerika merasa tidak nyaman, tergantung pada bagaimana penerapannya. 

Laura McGorman, Policy Lead Data for Good di Facebook mengatakan data yang disediakan Facebook untuk proyek pelacakan penyakit lainnya membatasi rincian data lokasi hingga sepertiga mil, tanpa data yang disediakan tentang pergerakan seseorang.

"Anda mencoba memprediksi kemungkinan bahwa sekelompok orang di Prince George's County mungkin berinteraksi dengan sekelompok orang dari D.C.," kata Laura.

Beberapa perusahaan teknologi, termasuk Apple, Google, Facebook, Twitter, dan Amazon, sudah bertemu dengan para pejabat Gedung Putih pekan lalu, di mana mereka diminta untuk membantu pemerintah terkait tanggapannya terhadap wabah virus corona yang semakin meningkat.

Google sekarang sedang mengerjakan situs web virus corona sebagai wadah informasi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, yang muncul sempat dikatakan oleh Presiden Trump secara keliru bahwa Google sedang mengerjakan situs yang komprehensif yang akan memungkinkan orang untuk memeriksa gejala, mengatur tes, dan mendapatkan hasil tes.

Verily, anak perusahaan Google, telah merencanakan untuk meluncurkan situs web yang berfokus pada penyebaran virus corona secara terbatas pada Bay Area of California. Tetapi Google juga sedang mengerjakan situs yang menawarkan "pendidikan, pencegahan, dan sumber daya lokal COVID-19."

Sedangkan pejabat Gedung Putih, pakar teknologi, dan pejabat kesehatan AS juga telah membuat portal lebih dari 29.000 makalah penelitian virus corona yang memungkinkan alat AI memindai dan menganalisis data untuk menemukan wawasan baru.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular