Wabah Corona, Apple Perpanjang Penutupan Toko Di Luar China

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
18 March 2020 14:12
Apple resmi mengumumkan bahwa pihaknya menutup toko di luar China sampai waktu yang tidak ditentukan. Pekan lalu, Apple menyatakan menutup toko sampai 27 Maret.
Foto: Apple (REUTERS/Aly Song)
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple resmi mengumumkan bahwa pihaknya menutup toko di luar China sampai waktu yang tidak ditentukan karena virus corona COVID-19. Pekan lalu, Apple sebenarnya berencana hanya menutup sementara toko ritelnya sampai 27 Maret 2020.

"Toko ritel kami tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan luar biasa kepada pelanggan kami, menambahkan bahwa orang yang ingin membeli produk Apple atau mendapatkan perbaikan dapat melakukannya secara online atau melalui telepon," tulis Apple, seperti dikutip pada halaman websitenya, (18/3/2020).


Perusahaan juga mengumumkan perpanjangan terkait jendela pengembalian untuk setiap pelanggan yang telah membeli produk sesaat sebelum penutupan ritel, yang seharusnya menerima hingga 14 hari setelah toko dibuka kembali. Sayangnya, tidak jelas disebutkan bagaimana proses penerimaan pesanan dan perbaikan yang jika terjadi penutupan jangka panjang ini.

Sebelumnya, dilansir dari The Verge, (18/3/2020), dalam surat keterangan yang ditulis CEO Apple Tim Cook, mengatakan bahwa cara paling efektif untuk meminimalkan risiko penularan virus corona adalah dengan mengurangi kepadatan populasi dan memaksimalkan jarak sosial, itulah sebabnya toko Apple akan ditutup.

"Karena tingkat infeksi baru terus tumbuh di tempat lain, kami mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi anggota tim dan pelanggan kami," tulis Cook. "Kami akan menutup semua toko ritel kami di luar Greater China hingga 27 Maret."

Ia juga mengatakan bahwa pelanggan yang ingin membeli perangkat atau aksesoris dapat melakukannya di situs web Apple atau melalui aplikasi Apple Store. Pelanggan yang membutuhkan layanan dan dukungan dapat menggunakan situs dukungan Apple.

Apple berencana untuk terus membayar pekerja per jamnya selama penutupan toko dan telah memperluas kebijakan cuti untuk mengakomodasi kondisi kesehatan agar tidak terinfeksi COVID-19.

"Semua pekerja kami akan terus menerima pembayaran sesuai dengan operasi bisnis seperti biasa. Kami telah memperluas kebijakan cuti kami untuk mengakomodasi keadaan kesehatan pribadi atau keluarga yang diciptakan oleh COVID-19 - termasuk pulih dari penyakit, merawat orang yang dicintai yang sakit, karantina wajib, atau tantangan pengasuhan anak karena penutupan sekolah," kata Cook.

Dengan demikian, semua kantor Apple di luar China akan pindah ke pengaturan jam kerja yang fleksibel yang berarti karyawan Apple akan bekerja dari jarak jauh atau bila ditugaskan ke lokasi tertentu harus lewat panduan yang ketat.

Informasi saja, Apple juga pernah melakukan hal sama yakni menutup seluruh toko Apple di China pada 9 Februari. Kemudian per 13 Maret, 42 toko Apple di China kembali beroperasi dengan memberlakukan jam khusus.

(roy/roy) Next Article Korban Corona di China Turun Drastis, Apple Buka Semua Toko

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular