Pendiri Huawei: Trump Terlalu Perhatian pada Kami

Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 January 2020 14:17
CEO Huawei Technologies Ren Zhengfei memprediksi pemerintahan Donald Trump akan meningkatkan kampanye untuk melawan perusahaan tahun ini.
Foto: Pendiri dan CEO Huawei Ren Zhengfei (AP Photo/Vincent Yu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri sekaligus CEO Huawei Technologies Ren Zhengfei memprediksi pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan meningkatkan kampanye untuk melawan perusahaan tahun ini. Namun, kampanye tersebut diyakini akan berdampak minimal ke Huawei.

Tahun lalu, Departemen Perdagangan AS memasukkan Huawei ke daftar hitam (blacklist). Alasannya, Huawei bisa menciptakan risiko keamanan karena perangkatnya bisa disusupi pemerintah China untuk kegiatan spionase (memata-matai). Huawei berulangkali menyangkal klaim tersebut.


"Tahun ini AS mungkin akan semakin meningkatkan kampanyenya melawan Huawei, tetapi saya merasa dampaknya ke bisnis Huawei tidak akan terlalu signifikan," kata Ren Zhengfei di World Economic Forum di Davos, Swiss seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (22/1/2020).

"Tahun ini,2020, kami sudah mendapatkan pengalaman dari tahun lalu dan kami memiliki tim yang lebih kuat, saya pikir kami lebih percaya diri kami dapat bertahan dari serangan lanjutan AS," tambahnya.

AS telah menekan sekutunya tidak menggunakan perangkat dan teknologi generasi mendatang atau disebut 5G dari Huawei. Bahkan Reuters melaporkan AS sedang menyiapkan aturan yang memblokir perusahaan luar AS jual perangkat ke Huawei bila produknya mengandung teknologi AS.

Blacklist AS telah membuat ponsel Huawei terbaru tidak dapat menggunakan software Google Android berlisensi. Namun, Huawei sudah meluncurkan sistem operasi bernama Hongmeng atau HarmonyOS.

Ren Zhengfei mengatakan Huawei telah menghabiskan "ratusan miliar" untuk menyiapkan "plan B," yang telah memungkinkan perusahaan untuk bertahan hidup.

"Jika kami merasa aman terhadap AS, kami tidak perlu membuat rencana cadangan ini. Karena kami tidak memiliki rasa aman itu, kami menghabiskan ratusan miliar untuk plan B. Itulah sebabnya kami bertahan pada serangan pertama," kata Ren Zhengfei.

Pendiri Huawei menambahkan bahwa AS "terlalu peduli" dengan perusahaannya.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/miq) Next Article Panas Dingin Hubungan Donald Trump Dengan Huawei

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular