
Gandeng Grab, Luhut Yakin RI Jadi Pemain Global Mobil Listrik
dob, CNBC Indonesia
22 January 2020 13:20

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah meminta kepada perusahaan teknologi yang ingin beroperasi di Indonesia, untuk memiliki komitmen mencari solusi untuk masalah di Tanah Air.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kata sambutan acara bertema "Unlocking Technology for Good", di sela-sela World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss.
"Penting juga bahwa perusahaan teknologi berkomitmen untuk berada di sini untuk jangka panjang, membangun untuk generasi masa depan, tidak hanya menghasilkan uang tetapi juga membantu Pemerintah menemukan solusi untuk masalah kita," ujar Luhut.
Dia mencontohkan Indonesia memiliki masalah polusi udara yang buruk dari mobil dan motor. Fakta lain bahwa Indonesia belum mengoptimalkan sumber daya alam kita untuk impor bernilai tinggi.
"Inilah latar belakang mengapa Presiden kami memutuskan untuk fokus pada inisiatif seperti mengembangkan ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia. Kami memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan jika kami melakukan ini dengan benar, kami dapat menjadi pemasok global baterai lithium terbesar untuk EV di seluruh dunia," ujar Luhut.
Di hadapan audience yang merupakan tokoh-tokoh dunia, baik dari pemerintah maupun swasta, Luhut pun memperkenalkan Grab yang telah bermitra dengan Indonesia dalam pilot project kendaraan listrik.
"Indonesia ingin melompat sebagai pemain global untuk ekosistem EV dan bermitra dengan perusahaan teknologi yang tepat adalah salah satu cara kita dapat melakukan itu," ujar Luhut.
Akhir sambutan, Luhut menekankan bahwa Pemerintah Indonesia terbuka untuk bekerja dengan sektor swasta, dan percaya bahwa banyak negara lain mengambil pendekatan yang sama seperti ini.
"Adalah kewajiban bagi para pemimpin sektor swasta dan industri teknologi seperti Grab untuk menunjukkan komitmen yang sama terhadap pembangunan masyarakat dan bangsa. Itu adalah cara terbaik bagi Pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama, menggunakan teknologi untuk selamanya," ujar Luhut.
Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang dipimpin oleh Group CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan. Adapun pembicaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Chief Operating Officer VMWare Sanjay Poonen, Chairman of Mastercard Center for Inclusive Growth and Vice-Chairman and President of Strategic Growth Michael Froman, dan Executive Vice President of Business Development Microsoft Peggy Johnson.
(dob/roy) Next Article Wow! Grab Kumpulkan Data Setara 20 Miliar Halaman Per hari
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kata sambutan acara bertema "Unlocking Technology for Good", di sela-sela World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss.
"Penting juga bahwa perusahaan teknologi berkomitmen untuk berada di sini untuk jangka panjang, membangun untuk generasi masa depan, tidak hanya menghasilkan uang tetapi juga membantu Pemerintah menemukan solusi untuk masalah kita," ujar Luhut.
Dia mencontohkan Indonesia memiliki masalah polusi udara yang buruk dari mobil dan motor. Fakta lain bahwa Indonesia belum mengoptimalkan sumber daya alam kita untuk impor bernilai tinggi.
"Inilah latar belakang mengapa Presiden kami memutuskan untuk fokus pada inisiatif seperti mengembangkan ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia. Kami memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan jika kami melakukan ini dengan benar, kami dapat menjadi pemasok global baterai lithium terbesar untuk EV di seluruh dunia," ujar Luhut.
Di hadapan audience yang merupakan tokoh-tokoh dunia, baik dari pemerintah maupun swasta, Luhut pun memperkenalkan Grab yang telah bermitra dengan Indonesia dalam pilot project kendaraan listrik.
"Indonesia ingin melompat sebagai pemain global untuk ekosistem EV dan bermitra dengan perusahaan teknologi yang tepat adalah salah satu cara kita dapat melakukan itu," ujar Luhut.
Akhir sambutan, Luhut menekankan bahwa Pemerintah Indonesia terbuka untuk bekerja dengan sektor swasta, dan percaya bahwa banyak negara lain mengambil pendekatan yang sama seperti ini.
"Adalah kewajiban bagi para pemimpin sektor swasta dan industri teknologi seperti Grab untuk menunjukkan komitmen yang sama terhadap pembangunan masyarakat dan bangsa. Itu adalah cara terbaik bagi Pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama, menggunakan teknologi untuk selamanya," ujar Luhut.
Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang dipimpin oleh Group CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan. Adapun pembicaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Chief Operating Officer VMWare Sanjay Poonen, Chairman of Mastercard Center for Inclusive Growth and Vice-Chairman and President of Strategic Growth Michael Froman, dan Executive Vice President of Business Development Microsoft Peggy Johnson.
(dob/roy) Next Article Wow! Grab Kumpulkan Data Setara 20 Miliar Halaman Per hari
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular