dijadwalkan akan menutup layanannya per 1 Januari 2020. Dan kini situs tersebut tidak bisa diakses.
Setelah ditelusuri oleh tim CNBC Indonesia, Rabu, (1/01/2020), situs IndoXXI telah resmi ditutup dan berganti menjadi 'internet baik'.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate berencana untuk memblokir situs penyedia layanan streaming film ilegal, salah satunya IndoXXI.
Johnny menjelaskan posisi pemerintah adalah tak ingin Indonesia marak dengan pembajakan dan penjiplakan. "Emang negara ini bisa maju kalau bajak-bajakan, sarjana pakai bajakan bisa gak?" kata Johnny, Senin (23/12/2019).
Ia menegaskan, keinginan kementerian adalah untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam negeri. "Kalau bajak terus, negara kita masuk daftar negatif negara lain," lanjutnya.
Pertimbangan lainnya adalah ia tidak ingin Indonesia seperti salah satu negara, yang tidak mau ia sebut, yang sedang dituntut karena maraknya pembajakan.
Sebelumnya, Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, dalam menegakkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Kominfo berencana untuk menghapus keberadaan film bajakan di website streaming dan situs torrent di situs yang paling populer saat ini IndoXXI.
Dalam menegakkan HAKI tersebut, Kemenkominfo akan bekerja sama dengan Coalition Against Piracy (CAP) dan Ditjen HAKI Kemenkumham.
"Kita kerja sama. Memang kami tahun depan akan fokus ke pelanggaran HAKI. Kami tidak bisa sendirian, saya juga sudah berbicara dengan Dirjen HAKI," ujar Semuel seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (23/12/2019).
Lebih lanjut, Semuel mengatakan Kemenkominfo tak hanya akan fokus terkait pelanggaran HAKI di sektor film dan video, tapi juga merambah ke pembajakan lagu hingga buku.
"Sekarang yang kita lihat bukan hanya video, tapi musik dan buku juga. Di era digital HAKI itu penting, anak muda produksi karya dengan HAKI harus dilindungi," ujarnya.
Survei terbaru YouGov mengungkap kebiasaan netizen dalam mengkonsumsi film. Ternyata 63% warganet di Indonesia menonton situs web streaming atau situs torrent. Sebagian besar menonton situs IndoXXI.
Survei yang ditugaskan Coalition Against Piracy (CAP) menunjukkan 35% pengguna ISD mengakses situs IndoXXI (lite). Sebagian besar pengakses situs ini berada dalam usia 18-24 tahun.
Lainnya, 29% menggunakan TV box yang dapat digunakan untuk melakukan streaming konten televisi dan video atau film bajakan.
Video Coalition of Indonesia (VCI) telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengidentifikasi dan memblokir domain situs web dan aplikasi pembajakan.
Sejak Juli 2019, lebih dari 1.000 situs web pembajakan dan domain aplikasi ilegal telah diblokir oleh Kemenkominfo.
VCI juga masuk ke Coalition Against Piracy (CAP), termasuk diantaranya APFI, APROFI, GPBSI, Emtek Group, MNC Group, Viva Group, Telkom Indonesia, Cinema 21 Group,CGV, Cinemaxx, HOOQ,iflix, Viu, Rewind, SuperSoccerTV and Catchplay.
Dalam keterangan resmi, Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI), Chand Parwez memuji upaya Kemenkomifo untuk memerangi situs web dan aplikasi pembajakan.
"Pencurian konten tidak dapat disangkal menyakiti industri kreatif Indonesia dengan mencuri dari penciptanya. Situs web ilegal ini juga menempatkan pengguna pada risiko tinggi terkena malware," kata Chand.
Untuk melawan pembajakan online, Video Coalition of Indonesia (VCI) telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengidentifikasi dan memblokir domain yang terkait dengan website pembajakan.
Sampai saat ini, mengacu data sejak Juli 2019 tercatat lebih dari 1.000 situs pembajakan dan aplikasi ilegal yang telah diblokir oleh Kominfo.
Sekedar informasi, anggota VCI yang termasuk Coalition Against Piracy (CAP), di antaranya APFI, APROFI, GPBSI, Emtek Group, MNC Group, Viva Group, Telkom Indonesia, Cinema 21 Group, CGV, Cinemaxx, HOOQ, iflix, Viu, Rewind, SuperSoccerTV and Catchplay satu suara melawan pembajakan online.
"APFI terkejut dengan hasil studi baru yang ditugaskan oleh CAP yang mengungkap 63% dari konsumen online Indonesia telah mengakses situs pembajakan dan situs torrent," kata Ketua APFI Chand Parwez seperti dikutip dari detik.com, Senin (23/12/2019).
"Pencurian konten dari penciptanya tidak dapat disangkal menyakiti industri kreatif Indonesia. Situs web ilegal ini juga berisiko tinggi pengguna terkena malware," sambungnya.
[Gambas:Video CNBC]
Banyak pihak yang bertanya sebenarnya dari bisnis ini, bagaimana IndoXXI bisa mendapat keuntungan? Beberapa analis menilai iklan menjadi kunci cuan situs ini.
"Mereka itu memberikan layanan gratis tapi banyak iklannya kan? Kalau kita salah klik bisa langsung lari ke iklan," kata Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi seperti dikutip dari Detikcom.
Dia mengungkapkan, banyaknya iklan merupakan hal yang lumrah, namun pengguna juga harus berhati-hati karena berpotensi disusupi malware. "Iklannya kan banyak sekali, di banner setiap halaman," katanya.
Analis keamanan siber lain Vaksin.com, Alfons Tanujaya menjelaskan model bisnis yang digunakan oleh IndoXXI merupakan murni pembajakan. Hal ini tak ubahnya dengan kios dvd bajakan.
"Mereka dapat keuntungannya dari situ, kalau tukang dvd kan di dunia nyata ada bentuknya, kalau dia di server bisa didownload di mana saja," ujar dia dikutip dari laman yang sama.
Menurut Alfons, selain itu juga ada pendapatan dari iklan yang dipasang di website. Misalnya iklan jenis abu-abu seperti iklan judi online sampai iklan pornografi.
Dia menyebut, harga iklan ini memiliki tarif yang lebih tinggi. Pasalnya iklan-iklan tersebut tak akan bisa memasang di situs-situs konvensional.
"Iklan judi dan pornografi seperti itu harganya tinggi, mereka kalau mau pasang di tempat lain kan tidak bisa. Marginnya gede itu," jelas dia.
Kemudian, ada juga modus mengelabui pengakses untuk menginstall aplikasi sebelum mendownload film.
"Ada program yang memaksa pengguna untuk install aplikasi, itu spyware yang menyamar. Misalnya mau download Starwars, sebelum download dia akan bilang harus download ini dulu baru filmnya bisa download. Nah di situ masuklah spyware, malware. Keamanan data terancam, tapi banyak yang bela-belain demi nonton gratis," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Cara IndoXXI Dapatkan Film Baru Serta Kumpulkan Data Pengguna
Tinggal menunggu hitungan beberapa jam saja sebelum ditutup, hingga kini, (30/12/2019), IndoXXI masih memperbarui film-film dalam layanannya.
IndoXXI masih menampilkan film yang baru keluar atau masih tayang di bioskop tanah air. Contohnya adalah film Ip Man 4: The Finale, yang baru tayang di bioskop tanah air pada pekan lalu.
Mungkin dari sebagian orang ada yang mempertanyakan dari mana sumber film baru di IndoXXI bukan? Nah, IndoXXI sendiri sebenarnya sudah memberikan keterangan terkait hal tersebut dalam website-nya bahwa ia mendapatkan film baru dari pihak ketiga.
"IndoXXI atau XXI tidak memiliki atau menyimpan konten di server sendiri, hanya mengambil tautan atau embed konten dari luar yang telah di upload ke situs-situs website populer seperti Youtube, Google Drive, Dailymotion, ZShare dan sejenisnya," tulisnya.
Selain itu, IndoXXI menjelaskan kalau ia tidak bertanggungjawab untuk apa yang orang lain upload ke situs pihak ketiga.
"Kami memastikan kepada setiap pemilik hak cipta bahwa setiap tautan-tautan anda berada di tempat lain dan video yang di embed juga dari beberapa situs seperti yang telah disebutkan di atas," sambungnya
Tidak hanya itu, ternyata situs IndoXXI juga secara terang-terangan mengumpulkan data pribadi pentonton.
"Kami dapat dengan otomatis melalui tracking services pihak ketiga seperti Google Analytics mengambil data informasi non-pribadi tertentu tentang penggunaan anda di dalam website dan menuliskannya di file log," tulis Indoxxi di dalam websitenya.
Lebih lanjut, data yang dikumpulkan itu dapat berbentuk seperti IP address, browser type, internet service provider (ISP), referring/exit pages, operating system, date/timestamps, dan data yang berhubungan.
Ia pun berujar kalau pihaknya menggunakan data serta informasi pengguna dengan alasan untuk meningkatkan kualitas dari layanannya. "Karena menghormati privasi setiap pengguna, kami tidak menghubungkan pengambilan data otomatis ini ke informasi pribadi," sambungnya.
Web Streaming film ilegal memang merugikan bagi Indonesia karena film masuk tanpa membayar pajak dan tidak mendatangkan penghasilan bagi pembuatnya. Web ini hanya menguntungkan pengelola web melalui iklan yang tampil di situs.
Pengelola web streaming ini juga sering sekali berpindah-pindah url demi menghindari razia yang dilakukan regulator.
Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan selama ini Kominfo dengan pemilik situs web streaming bermain kucing-kucingan. Setiap kali Kominfo menutup satu situs, pemilik situs web steraming akan muncul URL yang baru.
"Pemilik situs ini memang nakal, mereka pindah-pindah URL, kita cari terus. Maka kami juga kerja sama," ujar Semuel, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (26/12/2019).
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia berikut web streaming film ilegal yang banyak dikunjungi di Indonesia selain IndoXXI:
- dewabioskop21.org
- cinema-indo.web.id
- filmapik.fun
- idxx1.cam
- bioskopkerenin.com
- filmapik.club
- dramaserial.xyz
- juraganfilm.live
- lk21tv.com
- 158.69.54.218
- lk21d.com
- premierexxi.com
Menurut Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, jika pemerintah memang serius akan memblokir layanan streaming film ilegal demi melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), jangan setengah-setengah dan harus siap siaga untuk memberantas semua layanan ilegal itu.
"Kalau hanya satu situs diblokir tidak akan efektif. Sekarang dan nanti akan muncul situs kloningannya. Harus terus-menerus dipantau dan diambil tindakan," ungkap Heru kepada wartawan CNBC Indonesia, (30/12/2019).
Selain itu, ia juga berkomentar kalau pemerintah juga harus rajin bersosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya HAKI.
"Netizen harus diedukasi juga bahwa kita harus menghargai hak atas kekayaan intelektual atau hak cipta orang lain. Kalau yang mau gratis kan ada, contohnya bisa lihat vlog Youtuber seperti Atta Halilintar, keluarga Anang Hermansyah, keluarga Rafi Ahmad dan lainnya," ujarnya.