Yang Heboh di 2019

Kisah Kantor Cabang Bank yang Mulai Ditinggalkan Nasabah

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
31 December 2019 16:20
Alasan Nasabah Malas Ke Kantor Cabang Bank
Foto: Kantor Cabang Bank Mandiri/CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Perkembangan teknologi memang membuat transaksi di cabang bank dianggap tidak efisien lagi. Untuk bertransaksi, bank memang mengembangkan beberapa kanal elektronik dan produk teknologi lainnya.

Berikut adalah beberapa teknologi bank yang membuat nasabah malas ke bank:

1] Chatbot

Chatbot jadi layanan perbankan sebagai costumer service. Chatbot ini bisa melayani nasabah bank melalui internet di laptop atau ponsel. Jadi nasabah tidak perlu ke cabang untuk mendapatkan penjelasan produk atau menyampaikan keluhan.

Bank-bank besar tanah air sudah meluncurkan Chatbot. Yakni, Bank Mandiri (MITA), BCA (Vira), BNI (CINTA) dan BRI (Sabrina).

2] Rekening Digital

Rekening digital adalah layanan pembukaan rekening tanpa harus ke cabang. Dengan memanfaatkan teknologi nasabah yang ingin membuka rekening tinggal isi data, foto wajah dan lampirkan e-KTP. Pembukaan rekening secara digital ini dilakukan melalui aplikasi smartphone atau mengunjungi booth bank di pusat perbelanjaan.

3] Mesin ATM dan CDM

Mesin anjungan tunai (ATM) memberikan kesempatan pada nasabah untuk melakukan transfer dana, membayar tagihan hingga menarik dana tunai tanpa perlu ke cabang.

Sedangkan mesin cash deposit machine (CDM) punya fitur yang sama dengan ATM tetapi mesin ini bisa melakukan setor tunai. Kedua mesin ini banyak ditemukan di beberapa pusat perbelanjaan.

4] Mobile banking dan Internet Banking

Kedua kanal elektronik ini menyediakan layanan transfer dan pembayaran. Kedua layanan ini bisa diakses melalui ponsel atau komputer pribadi.

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan dalam dua-tiga tahun terakhir bank eksisting tidak menambahkan kantor cabang di Indonesia.

Saat ini jumlah bank komersial sudah berkurang dari sebelumnya 120 bank pada 2014 menjadi 111 bank di 2019. Jumlah kantor cabang pada Oktober 2015 mencapai 32.963 kantor dan pada Agustus 2019 turun menjadi 31.411 cabang.

"Pertanyaannya, apakah bank akan mempersiapkan banyak capex (capital expenditure/belanja modal) di kanal digital?" terang Jahja seperti dikutip dari presentasinya di Indonesia Banking Expo, Selasa (12/11/2019).



(roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular