
2020, Grab Resmi Beroperasi di Bandara Ngurah Rai Bali
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
27 December 2019 19:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab bakal resmi mengaspal di Bali, khususnya di Bandara Internasional Ngurah Rai pada tahun 2020. Saat ini, Grab masih melakukan berbagai persiapan terkait dengan layanan transportasi online tersebut.
Communication and Legal Manager Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengatakan Grab berhasil memenangkan lelang aplikasi pada 3 Desember 2019. Artinya, Grab sebagai perusahaan transportasi online akan menyiapkan aplikasinya, sementara armada yang digunakan berasal dari pihak Bandara.
"Grab tidak menyediakan armada-nya, melainkan menggunakan 610 armada yang sudah bekerjasama dengan Angkasa Pura (AP) I," ujarnya kepada CNBC Indonesia melalui sambungan telepon, Jumat (27/12/2019).
Artinya, di luar jumlah ke-610 armada tersebut, nantinya dilarang untuk mengangkut penumpang di Bandara Ngurah Rai. Adapun targetnya, aplikasi Grab akan beroperasi di Bandara Ngurah Rai tahun depan.
"Saat ini Grab sedang menyeleksi driver dan kendaraannya. Misalnya kendaraan yang digunakan tak boleh lebih dari 10 tahun, harus sesuai standard," imbuhnya.
Selain memeriksa kesiapan kendaraan dan pengemudi, Grab juga sedang menyiapkan beberapa fasilitas pendukung. Misalnya Shelter yang menjadi titik poin penjemputan.
Menurutnya, pihak bandara akhirnya menyetujui untuk mengawinkan aplikasi Grab dengan armada konvensional yang beroperasi di Bandara Ngurah Rai. Alasannya demi memberikan nilai tambah bagi penumpang.
"Kita setuju (transportasi online), kebutuhan penumpang online. Tarif murah misalnya. Sampai kapan konflik online-offline berlanjut. Ini pasti akan berikan nilai tambah," ujarnya lagi.
Dia menyebut, Grab tak sendiri. Sebelum ditetapkan sebagai pemenang aplikasi, Grab bersaing dengan perusahaan transportasi lainnya. Ada beberapa kriteria yang akhirnya memilih Grab menjadi pemenang aplikasi.
"Aplikasi Grab sudah 2 tahun. Sudah memiliki transaksi booking Rp 10 ribu per hari. Kemudian aplikasi itu memiliki standar sudah banyak digunakan," tutupnya.
(roy/roy) Next Article Mitra Grab Ini Dapat Setumpuk Bonus: Umroh, Emas, Voucher BBM
Communication and Legal Manager Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengatakan Grab berhasil memenangkan lelang aplikasi pada 3 Desember 2019. Artinya, Grab sebagai perusahaan transportasi online akan menyiapkan aplikasinya, sementara armada yang digunakan berasal dari pihak Bandara.
"Grab tidak menyediakan armada-nya, melainkan menggunakan 610 armada yang sudah bekerjasama dengan Angkasa Pura (AP) I," ujarnya kepada CNBC Indonesia melalui sambungan telepon, Jumat (27/12/2019).
"Saat ini Grab sedang menyeleksi driver dan kendaraannya. Misalnya kendaraan yang digunakan tak boleh lebih dari 10 tahun, harus sesuai standard," imbuhnya.
Selain memeriksa kesiapan kendaraan dan pengemudi, Grab juga sedang menyiapkan beberapa fasilitas pendukung. Misalnya Shelter yang menjadi titik poin penjemputan.
Menurutnya, pihak bandara akhirnya menyetujui untuk mengawinkan aplikasi Grab dengan armada konvensional yang beroperasi di Bandara Ngurah Rai. Alasannya demi memberikan nilai tambah bagi penumpang.
"Kita setuju (transportasi online), kebutuhan penumpang online. Tarif murah misalnya. Sampai kapan konflik online-offline berlanjut. Ini pasti akan berikan nilai tambah," ujarnya lagi.
Dia menyebut, Grab tak sendiri. Sebelum ditetapkan sebagai pemenang aplikasi, Grab bersaing dengan perusahaan transportasi lainnya. Ada beberapa kriteria yang akhirnya memilih Grab menjadi pemenang aplikasi.
"Aplikasi Grab sudah 2 tahun. Sudah memiliki transaksi booking Rp 10 ribu per hari. Kemudian aplikasi itu memiliki standar sudah banyak digunakan," tutupnya.
(roy/roy) Next Article Mitra Grab Ini Dapat Setumpuk Bonus: Umroh, Emas, Voucher BBM
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular