Erick Pilih Bangun Co Working Space, Daripada Gedung Arsip

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 December 2019 19:12
Sebagai gantinya, dana pada pos tersebut dipindahkan untuk keperluan lain.
Foto: Infografis/Catat! Belum 2 Bulan Ini 8 Gebrakan Erick Thohir mengolah BUMN/Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut telah membatalkan projek pembuatan gedung baru untuk pengarsipan. Erick menilai ada cara lain untuk membuat pengarsipan lebih rapi.

"(Rencananya) Kemarin mau beli tanah atau (bangun) gedung arsip, saya rasa era i-cloud, ngapain bikin lagi sesuatu yang masif, apalagi nanti pindah ke ibukota baru," kata Erick di Balai Sarbini sabtu (14/12/2019).

Sebagai gantinya, dana pada pos tersebut dipindahkan untuk keperluan lain. Yakni memanjakan pegawai milenial yang ada di Kementerian BUMN. Bukan dengan bonus, melainkan tempat bekerja yang lebih nyaman.

"Lebih baik dana kemarin, perbaikan gedung kementerian yang udah tua kan, udah lebih 30 tahun. Semua lantai jadi co-working space kreatif, pikirkan generasi muda BUMN supaya co-working space beda," sebut mantan Ketua Tim Ketua Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu.

Bahkan, Erick juga sampai meminta 'izin' persetujuan kepada pegawai milenial di Kementerian BUMN. Yakni mengenai konsep co-working space yang dibuat. "Saya presentasi ke generasi milenial BUMN, oke gak?" tanya Erick ke salah satu stafnya dari generasi milenial

"Kalo gak, kita ganti lagi agak-agak tua lah," kata Erick setelah mendapat persetujuan dari stafnya tersebut.

Diubahnya rencana pembangunan gedung arsip menjadi co-working space menjadi salah satu langkah efisiensi di Kementerian BUMN. Agar dana yang ada lebih tepat sasaran.

Sebelumnya, Erick juga mengeluarkan larangan memberikan souvenir atau sejenisnya dalam Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara SE-8/MBU/12/2019 yang ditetapkan pada 5 Desember 2019. Selain untuk efisiensi, ini juga dimaksudkan demi perwujudan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) pada Persero dan Perum.
(hps/hps) Next Article Erick Mau 'Jual' BUMN dengan Omzet di Bawah Rp 50 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular