BUMN Terlalu Banyak & Susah Dihafal, Mau Dimerger Pak Erick?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 December 2019 16:00
Banyaknya jumlah BUMN tersebut membuat menteri harus bekerja ekstra keras lagi.
Foto: Rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir bersama Komisi VI DPR RI (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir mengakui banyaknya perusahaan BUMN yang berada di bawah kendali-nya bukan hanya sulit untuk diurus, tapi juga sulit untuk dihafal. Hal ini diungkapkannya di acara Millenial Fest, Balai Sarbini sabtu (14/12/2019).

"Ada 142 BUMN, 800 anak dan cucu. Mau menterinya siapapun ga mungkin bisa manage. Hafalinnya juga susah," kata Erick yang disambut tertawa generasi millenial.

Banyaknya jumlah BUMN tersebut membuat Erick harus bekerja ekstra keras lagi. Misalnya dalam hal mengkoordinir jajaran direksi. "Terus kalo Rapat bulanan, 142 (perusahaan). Tidak mungkin sebulan," sebut mantan pemilik Inter Milan tersebut.

Bukan hanya perusahaan inti, anak serta cucu perusahaan BUMN juga sangat banyak. Diantaranya Pertamina yang memiliki ratusan perusahaan.

Erick Thohir juga mengaku baru mengetahui ada seratus anak hingga cucu perusahaan di tubuh PT Pertamina (Persero). "Ternyata ada 142 perusahaan di Pertamina," ujar Erick beberapa waktu lalu.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini sedang serius menyoroti soal anak usaha perusahaan pelat merah yang jumlahnya seabrek. Kementerian BUMN akan mengatakan evaluasi terhadap seluruh anak dan cucu usaha BUMN akan dilakukan kurang dari tiga bulan.

"Nggak lama, secepatnya. Moratorium kan akan cepat. Ini akan cepet lah, ga sampe tiga bulan. pokoknya cepat lah," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

[Gambas:Video CNBC]


(hps/hps) Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular