Ancaman Baru Bagi Ekonomi AS, Korsel & Jepang: Resesi Seks

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
14 December 2019 08:24
Resesi Seks Sudah Lebih Dulu Landa Jepang
Foto: Penggemar BTS boy band Korea Selatan duduk di luar Tokyo Dome di mana konser band akan diadakan di Tokyo, Jepang, 13 November 2018. REUTERS / Kim Kyung-Hoon
Selain di Korea Selatan, Jepang sudah lebih dulu terindikasi resesi sex. Di Jepang, bahkan semakin banyak yang menggunakan robot untuk melakukan berbagai tugas, dan bahkan memberikan layanan seksual, sebagai alternatif dari pengganti manusia sesungguhnya. Ada berbagai alasan mereka menggunakan robot seks itu, salah satunya adalah trauma.

"Boneka seks adalah ruang yang aman bagi pria untuk mempraktikkan interaksi seksual yang sehat tanpa adanya kompleksitas hubungan manusia yang normal." Kata pedagang robot sex.

Salah satu dampak dari perubahan kebiasaan ini adalah penurunan jumlah kelahiran. 
Apalagi saat ini tingkat kesuburan Jepang sudah sangat rendah. Akibat dua hal itu, populasi Jepang dapat berkurang setengahnya jika tren berlanjut selama 100 tahun ke depan.

Menurunnya jumlah kelahiran di Jepang pun telah berdampak pada ketidakseimbangan yang tumbuh antara penduduk usia muda dan tua, yang akhirnya menjurus pada langkanya tenaga kerja muda di negara ini. Seperti halnya yang terjadi di sektor manufaktur.

Sebuah survei pemerintah mengutip Asia Nikkei, tenaga kerja manufaktur Jepang telah menyusut 9% dari 11,7 juta menjadi 10,6 juta antara 2008 hingga 2018.

Sementara jumlah pekerja di atas usia 65 tahun dalam sektor manufaktur telah naik dari 6,5% pada 2008 menjadi 8,9% pada 2018. Sementara itu, jumlah kelompok pekerja usia kurang dari 35 turun 29% menjadi 25,1% pada kurun waktu yang sama. (roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular