
Bos Mandiri Bicara Soal Ancaman Bank Hilang di Masa Depan
Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 December 2019 06:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama baru Bank Mandiri Royke Tumilaar memprediksi bank bisa hilang di masa depan bila tidak melakukan pembenahan dan transformasi.
Karena itulah salah satu agenda Bank Mandiri di bawah kepemimpinannya adalah transformasi digital banking.
Menurut Royke Tumilaar, perbankan harus bertransformasi dan mengendepankan digital banking. Bila tidak bank akan ditinggal nasabah yang kini semakin nyaman beraktivitas perbankan melalui perangkat elektronik.
"Kita gak bisa lepas [dari digital banking], kalau enggak lakukan transformasi bank kita pelan-pelan akan hilang ke depan," ujarnya seperti dikutip Rabu (11/12/2019).
Royke menambahkan saat ini sudah banyak sistem pembayaran dengan teknologi digital dan Bank Mandiri mencermati perubahan dan perkembangan tersebut.
"Tetapi kita enggak buru-buru semua kita lakukan digital. Kita lihat mana yang perlu jadi prioritas melakukan transformasi terutama kartu kredit, tabungan dan deposito enggak semua harus pindah ke digital. Sekarang pelan-pelan melakukan di wholesale banking," tambahnya.
"Dengan digital semua terasa. Pembukaan cabang mulai berkurang, dulu 304 tahun bisa 50-70 cabang setahun sekarang buka cabang tapi tidak sebanyak dulu.
(roy/sef) Next Article Harapan Bos OJK: Masyarakat Tak Datangi Kantor Cabang Bank
Karena itulah salah satu agenda Bank Mandiri di bawah kepemimpinannya adalah transformasi digital banking.
Menurut Royke Tumilaar, perbankan harus bertransformasi dan mengendepankan digital banking. Bila tidak bank akan ditinggal nasabah yang kini semakin nyaman beraktivitas perbankan melalui perangkat elektronik.
Royke menambahkan saat ini sudah banyak sistem pembayaran dengan teknologi digital dan Bank Mandiri mencermati perubahan dan perkembangan tersebut.
"Tetapi kita enggak buru-buru semua kita lakukan digital. Kita lihat mana yang perlu jadi prioritas melakukan transformasi terutama kartu kredit, tabungan dan deposito enggak semua harus pindah ke digital. Sekarang pelan-pelan melakukan di wholesale banking," tambahnya.
"Dengan digital semua terasa. Pembukaan cabang mulai berkurang, dulu 304 tahun bisa 50-70 cabang setahun sekarang buka cabang tapi tidak sebanyak dulu.
(roy/sef) Next Article Harapan Bos OJK: Masyarakat Tak Datangi Kantor Cabang Bank
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular