
Hapus Like Bikin Instagram Makin Kaya & Nasib Selebgram
Roy Franedya, CNBC Indonesia
09 December 2019 12:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak November 2019 Instagram uji coba menghapus jumlah 'like' secara global. Beberapa postingan foto di Instagram tak diketahui lagi jumlah 'like'.
Ternyata ada motivasi lain untuk melakukan hal ini. Tiga sumber CNBC International mengatakan motivasi hapus 'like' adalah mendorong pengguna memposting foto lebih banyak di Instagram tanpa perlu merasa kurang percaya diri ketika postingan mereka tidak banyak mendapat 'like'.
Dengan semakin banyak postingan berarti makin banyak waktu yang dihabiskan pengguna di Instagram dan perusahaan bisa menarik banyak pendapatan iklan. Patut dicatat Instagram merupakan bagian mesin uang Facebook di masa depan.
Instagram sangat populer di kalangan anak muda. Ada 1 miliar lebih pengguna bulanannya termasuk 500 juta pengguna harian stories, fitur yang diperkenalkan pada 2016 untuk bersaing dengan fitur yang sama milik Snapchat.
Menurut beberapa analis saat ini valuasi Instagram sudah lebih dari US$100 juta atau seperlima dari valuasi Facebook. Itu artinya Instagram sudah menyandang status sebagai startup hectocorn.
Instagram menolak mengkonfirmasi informasi ini, seperti dilansir dari CNBC International, Senin (9/12/2019).
Namun ketika pertama kali diujicobakan, Head of Instagram Adam Mosseri selalu mengkaitkan kebijakan ini dengan upaya anti-bullying di jejaring berbagi foto milik Facebook ini.
"Kami ingin orang tak khawatir dengan berapa banyak 'like' yang mereka dapatkan di Instagram dan menghabiskan lebih banyak waktu berhubungan dengan orang lain yang mereka sayangi," ujar Adam Mosseri.
Simak video tentang Instagram di bawah ini:
Pernyataan Adam Mosseri mungkin ada benarnya, namun penelitian Facebook sendiri menunjukkan menyembunyikan 'like' dapat meningkatkan jumlah posting yang dibuat pengguna Instagram.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengguna yang menghapus dan mengarsipkan postingan asli mereka, terutama postingan yang tidak menerima banyak 'like', ujar mantan karyawan Instagram. Para pengguna ini minder dengan postingan dari para influencer profesional yang dibayar pengiklan untuk mempromosikan produk tertentu.
Berdasarkan hoptesis tim pertumbuhan dan data scientist Facebook menyembunyikan 'like' dan jumlah bisa diketahui oleh penguna sendiri akan menjadi katalis tambahan untuk membuat pengguna memposting lebih sering.
Selain itu, orang-orang di Instagram cenderung meniru perilaku teman dekat dan keluarga mereka, sehingga membuat beberapa pengguna untuk mulai memposting konten asli lebih sering sehingga dapat menciptakan efek viral, kata mantan karyawan itu kepada CNBC International.
Adam Mosseri pernah secara singkat mengakui bahwa menghapus 'like' dapat meningkatkan keterlibatan, dalam cuitannya di twitter resminya, "Ini kemungkinan akan mempengaruhi seberapa banyak orang terlibat di Instagram ..."
Direktur Talent Resources Dylan Farella menyetujui hopotesis tersebut. Menghilangkan jumlah 'like' menghilangkan tekanan dan membuat penguna memposting lebih banyak di Instagram.
Tetapi kebijakan ini memengaruhi selebgram. Mantan karyawan Instagram mengatakan penyembunyian 'like' bisa mengurangi pengaruh selebgram dan membuat jumlah 'like' berkurang sehingga mereka harus mempromosikan postingan lebih giat lagi.
mantan karyawan Instagram tersebut menammbahkan Instagram tidak ingin mengusir influencer, tetapi karena ekosistem influencer pada saingan perusahaan seperti Snapchat, TikTok dan Twitter jauh kurang berkembang, Facebook tahu mereka memiliki beberapa layanan lain untuk dikembangkan.
(roy/sef) Next Article Agenda Tersembunyi Facebook dari Hapus 'Like' Instagram
Ternyata ada motivasi lain untuk melakukan hal ini. Tiga sumber CNBC International mengatakan motivasi hapus 'like' adalah mendorong pengguna memposting foto lebih banyak di Instagram tanpa perlu merasa kurang percaya diri ketika postingan mereka tidak banyak mendapat 'like'.
Dengan semakin banyak postingan berarti makin banyak waktu yang dihabiskan pengguna di Instagram dan perusahaan bisa menarik banyak pendapatan iklan. Patut dicatat Instagram merupakan bagian mesin uang Facebook di masa depan.
Menurut beberapa analis saat ini valuasi Instagram sudah lebih dari US$100 juta atau seperlima dari valuasi Facebook. Itu artinya Instagram sudah menyandang status sebagai startup hectocorn.
Instagram menolak mengkonfirmasi informasi ini, seperti dilansir dari CNBC International, Senin (9/12/2019).
Namun ketika pertama kali diujicobakan, Head of Instagram Adam Mosseri selalu mengkaitkan kebijakan ini dengan upaya anti-bullying di jejaring berbagi foto milik Facebook ini.
"Kami ingin orang tak khawatir dengan berapa banyak 'like' yang mereka dapatkan di Instagram dan menghabiskan lebih banyak waktu berhubungan dengan orang lain yang mereka sayangi," ujar Adam Mosseri.
Simak video tentang Instagram di bawah ini:
Pernyataan Adam Mosseri mungkin ada benarnya, namun penelitian Facebook sendiri menunjukkan menyembunyikan 'like' dapat meningkatkan jumlah posting yang dibuat pengguna Instagram.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengguna yang menghapus dan mengarsipkan postingan asli mereka, terutama postingan yang tidak menerima banyak 'like', ujar mantan karyawan Instagram. Para pengguna ini minder dengan postingan dari para influencer profesional yang dibayar pengiklan untuk mempromosikan produk tertentu.
Berdasarkan hoptesis tim pertumbuhan dan data scientist Facebook menyembunyikan 'like' dan jumlah bisa diketahui oleh penguna sendiri akan menjadi katalis tambahan untuk membuat pengguna memposting lebih sering.
Selain itu, orang-orang di Instagram cenderung meniru perilaku teman dekat dan keluarga mereka, sehingga membuat beberapa pengguna untuk mulai memposting konten asli lebih sering sehingga dapat menciptakan efek viral, kata mantan karyawan itu kepada CNBC International.
Adam Mosseri pernah secara singkat mengakui bahwa menghapus 'like' dapat meningkatkan keterlibatan, dalam cuitannya di twitter resminya, "Ini kemungkinan akan mempengaruhi seberapa banyak orang terlibat di Instagram ..."
Direktur Talent Resources Dylan Farella menyetujui hopotesis tersebut. Menghilangkan jumlah 'like' menghilangkan tekanan dan membuat penguna memposting lebih banyak di Instagram.
Tetapi kebijakan ini memengaruhi selebgram. Mantan karyawan Instagram mengatakan penyembunyian 'like' bisa mengurangi pengaruh selebgram dan membuat jumlah 'like' berkurang sehingga mereka harus mempromosikan postingan lebih giat lagi.
mantan karyawan Instagram tersebut menammbahkan Instagram tidak ingin mengusir influencer, tetapi karena ekosistem influencer pada saingan perusahaan seperti Snapchat, TikTok dan Twitter jauh kurang berkembang, Facebook tahu mereka memiliki beberapa layanan lain untuk dikembangkan.
(roy/sef) Next Article Agenda Tersembunyi Facebook dari Hapus 'Like' Instagram
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular