'Robot AI' Ancam Hapus 6,17 Juta Pekerjaan di Sektor Keuangan

Tech - Roy Franedya, CNBC Indonesia
09 December 2019 07:11
Penggunaan artificial intelligence dan machine learning di bursa saham bikin pekerjaan rutin dan bergaji tinggi terancam digantikan robot. Foto: Infografis/Mengenal Artificial Intelligence dan Cara Kerjanya/Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan artificial intelligence (AS) dan machine learning untuk membentuk kembali pekerjaan dan cara kerja di sektor keuangan bisa mendisrupsi tidak hanya pekerjaan rutin tetapi juga mengancam beberapa pekerjaan bergaji tinggi.

Peringatan itu disuarakan oleh Marcos Lopez de Prado, profesor Universitas Cornell, ketika ia bersaksi di depan House Committe of Financial Services Amerika Serikat (AS) pada rapat dengar pendapatan tentang dampak artificial intelligence di pasar modal.

Marcos Lopez mengatakan ketika perusahaan teknologi mulai mendistribusikan data dan melakukan pekerjaan crowdsourcing melalui data analysts, setiap tantangan investasi dapat diselesaikan oleh sepasukan data scientists tanpa latar belakang keuangan.

Dengan demikian pekerjaan dengan bayaran tertinggi di bidang keuangan terancam kehadiran robot AI. Manajer aset akan dapat melakukan crowdsource seluruh fungsi penelitian mereka, sementara perusahaan asuransi dapat melakukan hal yang sama dengan model aktuaria mereka.

"Financial ML [machine learning] menciptakan sejumlah tantangan bagi 6,14 juta orang yang bekerja di industri keuangan dan asuransi, banyak di antaranya akan kehilangan pekerjaan - tidak harus karena mereka digantikan oleh mesin, tetapi karena mereka tidak terlatih untuk bekerja bersama algoritma, "kata Marcos Lopez de Prado, seperti dikutip dari RT.com. Senin (9/12/2019).

Rebecca Fender, Senior Director of the Future of Finance di CFA Institute, sebuah asosiasi profesional investasi, mengatakan dalam rapat dengar pendapat, sebesar 43 persen anggota dan kandidat CFA mengharapkan perubahan signifikan dalam peran mereka dalam 5-10 tahun ke depan.

Tiga peran "yang paling mungkin hilang" adalah agen penjualan, trader, dan performance analis. Hal ini merupakan hasil survei lebih dari 3.800 responden.

Kirsten Wegner, CEO Modern Markets Initiative, mengatakan lebih baik regulator mendorong transformasi menuju otomatisasi, daripada menghambatnya, karena membuka pintu bagi banyak profesional teknologi.

"Ada banyak kesempatan kerja yang muncul dalam coding, keamanan siber, penyimpanan dan manajemen data, quantitative reasoning, dan vertikal teknologi lainnya yang diprioritaskan Wall Street," ujarnya.

Peluang kerja dapat berasal dari blockchain, e-banking, robo-advising dan cryptocurrency baru.

'Robot AI' Ancam Hapus 6,17 Juta Pekerjaan di Sektor KeuanganFoto: Infografis/Mengenal Artificial Intelligence dan Cara Kerjanya/Arie Pratama
Artikel Selanjutnya

Siapa Ping An Insurance, Calon Penyelamat BPJS Kesehatan


(roy/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading