Daftar Gaji Kerja di Bidang AI di RI, Paling Kecil Rp 11 Juta

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
04 March 2024 13:50
Hal yang Paling Menakutkan dari Kecerdasan Buatan
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan terbaru Monks Hill Ventures dan Glints menyoroti gaji para profesional yang bekerja di bidang kecerdasan buatan atau AI. Seperti yang kita tahu, AI meledak sejak akhir 2022 lalu karena dipicu hadirnya ChatGPT dari Open AI.

Laporan berjudul Startup Talent Trends Report 2024 itu, menyoroti bahwa peran khusus AI relatif baru di wilayah Indonesia. Seiring dengan kemampuan dan kontribusi AI terhadap startup, dapat diperkirakan kisaran gaji bagi para profesional di bidang ini perlu disesuaikan dengan kemungkinan akan meningkat.

Riset ini melihat peran di bidang AI mengalami pertumbuhan dan permintaan khususnya untuk AI engineer, AI trainer dan AI research scientist.

"Berdasarkan pengamatan kami, kami berharap dapat melihat profesional tingkat menengah di sektor AI mengalami kenaikan gaji dengan premi yang ditempatkan pada keahlian mereka yang langka," tulis laporan tersebut.

Di Indonesia, para bos AI trainer yaitu menerima gaji tertinggi di antara bidang lain, yakni di rentang US$4.000 (Rp 62,9 juta) per bulan. Sementara bos AI engineer menerima US$3.8000 (Rp 59,8 juta), dan bos AI research scientist menerima rata-rata gaji US$3.600 (Rp 56,6 juta).

Sedangkan para senior dengan pengalaman 5-10 tahun mendapat rata-rata gaji US$ 2.400 (Rp 37,7 juta), US$ 2.200 (Rp 34,6 juta) dan US$ 2.000 (Rp 31,5 juta), Masing-masing untuk bidang AI research scientist, AI engineer dan AI trainer.

Bagi para pekerja junior atau mereka yang baru memulai karir di bidang AI dengan pengalaman 1-3 tahun mendapat gaji yang rata-ratanya sama setiap bulan, yakni US$700 (Rp 11 juta).

Laporan yang sama juga memaparkan bidang pekerjaan yang paling berpotensi digantikan oleh AI. Mayoritas perusahaan yang disurvei menyatakan pekerja di bidang konten adalah yang paling terancam (31 persen), diikuti oleh layanan pelanggan (14 persen), serta marketing dan sales (11 persen).


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AI Bisa Bikin Kacau Pemilu, Aturan Baru Kominfo Mampu Atasi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular