
Ternyata Trump Berniat Larang Huawei Pakai Jasa Bank AS
Redaksi, CNBC Indonesia
04 December 2019 15:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Donald Trump ternyata pernah punya rencana untuk memblokir Huawei Technologies dari layanan perbankan Amerika Serikat (AS). Rencana ini digulirkan pada awal tahun sebagai opsi hukuman pada Huawei dengan alasan keamanan nasional.
Namun dalam perjalanannya rencana ini ditangguhkan dan Departemen Perdagang AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist) yang membuat Huawei harus dapat lisensi khusus untuk bisa berbisnis dengan perusahaan teknologi AS.
Jika sanksi ini jatuhkan mana warga dan perusahaan AS dilarang berdagang dengan Huawei atau melakukan transaksi keuangan melalui bank AS dan aset Huawei di AS akan dibekukan.
Mengutip South China Morning Post, Rabu (4/12/2019), seorang sumber mengatakan opsi tersebut dapat dibangkitkan kembali dalam beberapa bulan mendatang tergantung hubungan pemerintah AS dengan Huawei.
Huawei tidak memberikan konfirmasi atas pernyataan tersebut. Kementerina keuangan AS menolak untuk memberikan konfirmasi. Namun dalam sebuah wawacara dengan CNBC International, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross memberikan jawaban yang lebih tegas.
"Kami Selalu mempertimbangkan segala macam tindakan terhadap pelanggaran perusahaan. Tapi saya tidak percaya ada kebijakan baru akan keluar dalam waktu dekat," jelas Wilbur Ross.
Analis dari lembaga tink tank Foundation for Defense of Democracies Annie Fixler mengatakan kebijakan tersebut bisa memiliki impikasi yang luas bagi Huawei dan seluruh dunia. Bisnis Huawei di Eropa dan Asia selain China akan terpukul hebat.
(roy/roy) Next Article Disanksi Trump, Huawei Mampu Cetak Laba Rp 143,6 Triliun
Namun dalam perjalanannya rencana ini ditangguhkan dan Departemen Perdagang AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist) yang membuat Huawei harus dapat lisensi khusus untuk bisa berbisnis dengan perusahaan teknologi AS.
Jika sanksi ini jatuhkan mana warga dan perusahaan AS dilarang berdagang dengan Huawei atau melakukan transaksi keuangan melalui bank AS dan aset Huawei di AS akan dibekukan.
Huawei tidak memberikan konfirmasi atas pernyataan tersebut. Kementerina keuangan AS menolak untuk memberikan konfirmasi. Namun dalam sebuah wawacara dengan CNBC International, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross memberikan jawaban yang lebih tegas.
"Kami Selalu mempertimbangkan segala macam tindakan terhadap pelanggaran perusahaan. Tapi saya tidak percaya ada kebijakan baru akan keluar dalam waktu dekat," jelas Wilbur Ross.
Analis dari lembaga tink tank Foundation for Defense of Democracies Annie Fixler mengatakan kebijakan tersebut bisa memiliki impikasi yang luas bagi Huawei dan seluruh dunia. Bisnis Huawei di Eropa dan Asia selain China akan terpukul hebat.
(roy/roy) Next Article Disanksi Trump, Huawei Mampu Cetak Laba Rp 143,6 Triliun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular