
Biden Bakal Bikin Huawei Cs Kian Menderita lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan membuat perusahaan asal China lebih menderita lagi. Senat akhirnya memutuskan dengan suara bulat menyetujui undang-undang mencegah Huawei dan ZTE menerima lisensi peralatan baru dari regulator AS.
Secure Equipment Act mendapatkan suara 420-4 di DPR AS. Saat ini akan menuju ke meja Presiden Joe Biden untuk ditandatangani, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/10/2021).
Dengan aturan baru membuat Federal Communications Commision (FCC) untuk mereview atau mengeluarkan lisensi pada perusahaan yang masuk dalam hitam lembaga ini.
Perusahaan seperti Huawei memang telah lama dituding sebagai ancaman keamanan nasional.
"Perusahaan yang diarahkan oleh negara China seperti Huawei dan ZTE diketahui sebagai ancaman keamanan nasional dan tidak ada tempat bagi mereka di jaringan telekomunikasi kami," ujar Senator dari partai Republik, Marco Rubio.
Sebelumnya pada Maret lalu, FCC menetapkan lima perusahaan China sebagai ancaman keamanan nasional. Ini di bawah aturan perlindungan jaringan komunikasi AS tahun 2019.
Huawei dan ZTE terdampak atas keputusan ini. Serta ada juga Hytera Communications Corp, Hangzhou Hikvision Digital Technology Co dan Zhejiang Dahua Technology Co.
Lalu pada Juni FCC memberikan suara untuk memajukan rencana melarang persetujuan peralatan jaringan telekomunikasi AS dari perusahaan China. Namun ini mendapatkan tantangan dari pihak Beijing.
"Amerika Serikat tanpa bukti masih menyalahgunakan keamanan nasional dan kekuasaan negara untuk menekan perusahaan-perusahaan China," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian.
Pada aturan yang diusulkan oleh FCC di bulan Juni lembaga itu juga bisa mencabut otorisasi peralatan yang dikeluarkan untuk perusahaan China.
Huawei menolak berkomentar saat dimintai tanggapan atas keputusan ini pada Kamis lalu. Namun di bulan Juni setelah pengajuan FCC, perusahaan itu menyebutnya sebagai sesat dan hukuman tidak perlu.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diblokir AS, Huawei Merasa Seperti Startup Lagi