
Biden Mulai Ngegas ke China, Usir Raksasa Telko dari AS!

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China bisa kembali memanas. Penyebabnya, keputusan pemerintahan Joe Biden yang mengambil tindakan untuk mengusir raksasa telekomunikasi asal China dari negaranya.
Perusahaan itu adalah China Telecom yang harus menghentikan semua layanannya di AS dalam waktu 60 hari. Lagi-lagi alasannya karena berhubungan dengan pemerintah China.
Ini diungkapkan oleh pejabat AS yang mengatakan kontrol China pada perusahaan itu dapat membuka kesempatan 'mengarahkan, menyimpan, mengganggu, dan atau salah mengarahkan komunikasi AS'.
Bahkan pejabat AS itu menuding China Telecom bisa terlibat aktivitas spionase serta kegiatan berbahaya lain pada AS, dikutip dari BBC, Kamis (28/10/2021).
Di sisi lain, China Telecom menyebut keputusan itu mengecewakan. Perusahaan juga menjanjikan akan terus mencari semua opsi dan terus melayani pelanggannya.
"Kami berencana untuk mengejar semua opsi yang tersedia sambil terus melayani pelanggan kami," kata perusahaan yang sudah melayani pelanggan AS hampir 20 tahun dalam sebuah pernyataan.
Keputusan ini datang hanya beberapa jam setelah pertemuan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dengan Wakil Perdanan Menteri China Liu He. Pertemuan itu membahas keadaan ekonomi global.
Komunisi Komunikasi Federal (FCC) mengatakan perusahaan itu tunduh pada eksploitasi, pengaruh dan kontrol pemerintah China. Serta menuding China Telecom kemungkinan dapat dipaksa memenuhi pemerintahan Xi Jinping 'tanpa pengawasan yudisial yang independen'.
China Telecom menambah panjang perusahaan telekomunikasi China yang disasar AS karena masalah keamanan nasional. Huawei dan ZTE sudah lebih dulu pada tahun lalu dan membuat keduanya sulit membeli peralatan dari perusahaan AS.
Tahun 2019, FCC mencabut lisensi China Mobile AS. Pemerintah setempat juga dalam proses hal yang sama pada dua perusahaan lain ykani China Unicom Americas dan Pacific Network.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditendang dari Bursa AS, Perusahaan Ini IPO Rp 115 T di China
