Komitmen di OVO, Lippo Buka Peluang Bagi Mitra Baru

Roy Franedya, CNBC Indonesia
28 November 2019 21:10
Lippo Group buka suara soal pelepasan 70% saham OVO. Lippo menyatakan membuka peluang bagi mitra untuk mendukung e-money milik Visionet International ini.
Foto: Adrian Suherman/Multipolar.com (Ist)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lippo Group buka suara soal pelepasan 70% saham OVO kepada investor. Lippo menyatakan membuka peluang bagi mitra untuk mendukung dompet digital milik Visionet International ini.

Presiden Direktur Multipolar Group dan Direktur Lippo Group Adrian Suherman mengatakan Lippo sangat berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan juga perkembangan OVO sebagai perusahaan fintech e-money Indonesia.

"Untuk itu sejak awal kami percaya bahwa membesarkan OVO tentunya memerlukan mitra yang dapat melengkapi visi dan misi kami dalam perkembangan fintech e-money," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (28/11/2019).

Adrian Suherman menambahkan dengan membuka peluang bagi mitra untuk mendukung OVO, kami tentunya percaya bahwa dengan ini OVO dapat tumbuh dan berkembang. Komitmen besar kami, dengan membawa mitra baru, adalah agar OVO terus dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.


"Sebagai pendiri OVO, kami tentunya akan selalu aktif mendukung dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Kami bangga dapat terus menjadi bagian dari sebuah usaha yang telah menjadi aspek penting dalam keseharian masyarakat Indonesia, dan akan terus mendukung program pemerintah, BI juga OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan negara," jelasnya.

Sebelumnya, Pendiri dan Chairman Lippo Group Mochtar Riady mengakui pihaknya sudah menjual sebagai saham OVO. Alasannya, Lippo tidak kuat menyokong strategi praktik pemasaran yang jor-joran lewat diskon dan cashback.

"Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian. Sekarang kita tinggal sekitar 30-an persen atau satu pertiga. jadi dua pertiga kita jual," ujar Mochtar dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC), Kamis (28/11/2019).

Mochtar mengatakan bahwa Lippo sudah tidak kuat untuk mendanai OVO yang terus membakar uang demi promosi. "Terus bakar uang, bagaimana kita kuat?"

Sebelumnya sumber CNBC Indonesia membisikkan Lippo Group berniat hengkang karena tak kuat memasok dana untuk mendukung aksi bakar uang dengan layanan gratis, diskon dan cashback. Dalam dua tahun terakhir OVO disebut agresif bakar uang investor.

"Lippo Group berencana cabut dari OVO. Tiap bulan OVO menghabiskan US$50 juta (Rp 700 miliar)," ujar sumber tersebut seperti dikutip Kamis (14/11/2019).

Namun Adrian Suherman, membantah informasi tersebut dengan menyatakan rumor tersebut sama sekali tidak benar dan tidak berdasarkan fakta.

"Sebagai pendiri OVO, kami sangat menyayangkan beredarnya rumor yang tidak benar tersebut," ujar Adrian yang juga menjabat sebagai Direktur di Lippo Group dalam keterangan, Minggu (17/11/21019).


(roy/dob) Next Article Cerita Mochtar Riady Soal Rahasia Sukses OVO Jadi Unicorn

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular