Cucu Mochtar Riady Beberkan Cerita di Balik Kelahiran OVO

Exist In Exist, CNBC Indonesia
14 May 2020 18:07
Aplikasi
Foto: Aplikasi "OVO" yang merupakan salah satu produk fintech di Indonesia hadir di Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta (23/9). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indlnesia - Pendiri Grup Lippo Mochtar Riady memiliki peran besar di balik kelahiran dan kesuksesan OVO sebagai salah satu dompet digital tanah air. 

Hal ini diungkapkan oleh salah satu cucunya, Henry Riady, dalam acara Jakarta CMO Club dengan topik "Business Wisdom During COVID-19 Era" secara virtual, Kamis (14/5/2020).


"Banyak orang berpikir akong [Mochtar Riady] itu mau membuat OVO untuk membuat sesuatu yang besar, karena kan sekarang OVO itu sudah jadi. Padahal kan waktu itu sebetulnya belum ada apa-apa," ungkapnya. 

Menurut Henry, sang kakek awalnya tidak bertujuan untuk membuat OVO menjadi perusahaan dompet digital besar yang saat ini digunakan oleh banyak masyarakat Indonesia.

"Akong tuh sebenarnya kalau melihat OVO itu... akong awal awal tuh idenya bagaimana supaya... Visinya tuh jelas selalu, bagaimana kita ingin membuat sesuatu yang bisa menjadi berkat bagi banyak orang," tambah Henry.

Henry menyebut ide awal dari lahirnya OVO adalah menjawab permasalahan terkait banyaknya masyarakat yang tidak bisa mengakses jasa keuangan seperti perbankan. 

"Jadi awal-awal tuh sebenarnya idenya akong adalah bagaimana kita membuat sesuatu dimana semua orang bisa punya bank account, bisa juga dapat loan. Karena kita lihat beberapa tahun yang lalu, kebanyakan orang yang bisa dapat loan hanya orang yang punya credit score, hanyalah orang yang punya banking record. Nah, itulah sebetulnya akong itu kalau membuat sesuatu ada ide dibalik semua itu," jelasnya.

Pada November 2019 lalu, Mochtar Riady mengungkapkan telah melepas dua pertiga saham OVO ke investor lain, sehingga saat ini Ia hanya memiliki 30% saham OVO. Ia menyebut alasan di balik pelepasan saham tersebut adalah tidak kuat terus mendukung aksi bakar uang perusahaan lewat program diskon dan potongan harga.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article OVO Tarik Biaya Top Up Rp 1.000 Tapi Lewat Driver Grab Gratis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular